Mohon tunggu...
najwa olivia
najwa olivia Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar MTs

hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Keindahan dan Kedamaian

26 Januari 2025   11:42 Diperbarui: 26 Januari 2025   11:42 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di akhir semester, hati campur aduk terasa,

Nilai-nilai terpampang, ada suka dan duka.

Namun, liburan menyapa seperti oase,

Kami pergi ke Alahan Panjang, tempat damai nan luas.

Pegunungan sejuk menyambut dengan mesra,

Hijau membentang, pemandangan tiada tara.

Jalan berkelok, tikungan penuh pesona,

Kami berhenti, menangkap momen dalam kamera.

Rumah kayu sederhana di tengah kebun teh,

Udara dingin menyelimuti saat kami tiba.

Sore hari berjalan di kebun yang megah,

Teh hangat dan matahari senja menyatukan jiwa.

Kabut tipis menyapa pagi yang dingin,

Suara burung dan dedaunan jadi nyanyian alam.

Adik tertawa, melempar bola dengan riang,

Di halaman kecil, kami bermain penuh kasih sayang.

Bukit kecil di ujung jalan kami tuju,

Pemandangan luas, kebun teh sejauh mata memandang.

Di tengah perjalanan, ada warung kecil nan syahdu,

Teh hangat dan cerita nenek mengisi ruang kenang.

Danau kecil dengan air sejernih kaca,

Kami duduk di tepi, meresapi indahnya ciptaan-Nya.

Ayah berkata, "Ini kenangan tak tergantikan,"

Kami berfoto bersama, mengabadikan senyuman.

Malam tiba, bintang-bintang mulai bersinar,

Langit Alahan Panjang bak lukisan yang bercahaya.

Kami duduk di bawah selimut, hati bergetar,

Mengagumi Orion yang menunjukkan arah bahagia.

Esoknya, kami berjalan di hutan yang lebat,

Bunga liar dan sarang burung jadi temuan indah.

Makan siang bersama, aroma masakan memenuhi rumah,

Kesederhanaan yang hangat menyentuh jiwa yang lelah.

Layang-layang melayang tinggi di langit biru,

Tawa Adik menggema di tengah lapangan kecil.

Masa kecil seakan kembali dalam waktu,

Semua terasa ringan, seperti mimpi yang indah.

Api unggun malam terakhir memancarkan hangat,

Kami berbagi cerita, tawa, dan pengalaman yang lekat.

Kenangan Alahan Panjang memenuhi ruang hati,

Liburan ini, kami sepakat, adalah momen terbaik kami.

Perjalanan pulang membawa kesunyian,

Namun kenangan tetap hidup dalam ingatan.

Foto-foto dan catatan menjadi teman setia,

Mengisi hati dengan rasa syukur tiada dua.

Alahan Panjang mengajarkan arti sederhana,

Kebersamaan keluarga yang penuh cinta.

Keindahan alam dan ketenangan jiwa,

Menjadi pelajaran hidup yang berharga selamanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun