10. menemukan ketenangan dan solusi dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan.
Filsafat memiliki berbagai cabang yang mempelajari berbagai aspek kehidupan, pemikiran, dan realitas. Beberapa cabang utama ilmu filsafat yakni, metafisika, logika, filsafat ilmu, filsafat bahasa, filsafat pikiran, dan filsafat agama. Setiap cabang filsafat memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda namun saling berhubungan dalam menjelaskan berbagai aspek kehidupan dan pemikiran manusia.
Cabang filsafat yang pertama yakni metafisika. Metafisika dalam filsafat merupakan cabang filsafat yang membahas tentang realitas pada tingkat yang paling mendasar. Secara etimologis, meta berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti di atas atau setelah dan physika yang berasal dari bahasa Yunani berarti fisika atau yang berkaitan dengan alam.
Metafisika disebut sebagai cabang filsafat yang paling abstrak karena metafisika mempelajari konsep-konsep yang ada di luar jangkauan pengalaman manusia secara langsung dan sulit diukur atau dibuktikan secara empiris. Beberapa alasan utama mengapa metafisika dianggap paling abstrak:
1. Berurusan dengan Pertanyaan Fundamental tentang Realitas: metafisika membahas apa yang ada di balik dunia fisik dan fenomena, seperti keberadaan, waktu, ruang, kausalitas, dan hakikat realitas. Ini menyentuh hal-hal mendasar yang tidak bisa dilihat atau disentuh langsung.
Contoh: Apa yang membuat sesuatu ada? Apakah alam semesta memiliki awal dan akhir?
2. Sulit Diuji Secara Empiris: apabila ilmu pengetahuan lainnya mengandalkan observasi dan eksperimen, metafisika mempertanyakan hal-hal yang tidak bisa dibuktikan atau disangkal melalui data empiris. Ini membuat metafisika lebih bersifat spekulatif dan sulit untuk diverifikasi.
Contoh: Apakah ada realitas di luar persepsi kita (misalnya, apakah dunia benar-benar seperti yang kita lihat)?
3. Konsep-Konsep yang Tidak Memiliki Definisi Konkret: konsep seperti eksistensi, entitas, substansi, atau infinite sangat sulit untuk dirumuskan dalam definisi yang jelas dan konsisten, karena melampaui batas bahasa sehari-hari dan pengalaman biasa.
Contoh: Apa itu “sesuatu” dan apa itu “ketiadaan”? Apakah ketiadaan benar-benar ada?
4. Melibatkan Asumsi-Asumsi Filosofis yang Rumit: metafisika sering kali mengajukan asumsi atau hipotesis yang bertentangan dengan intuisi kita atau melampaui pemahaman sehari-hari.