Langkah pertama dalam menjaga kesantunan dalam komunikasi Islami adalah penerapan lidah yang terkendali. "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari berhenti, hendaklah dia berkata baik atau diam," adalah sabda Rasulullah SAW.Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak menggunakan kata-kata yang buruk dan sopan.
2. Menghadirkan Hoax dan Fitnah
sama dijelaskan dalam Al-Qur'an, menyebarkan gosip dan fitnah adalah dosa. Dalam komunikasi Islami, menjaga lidah juga menghindari tindakan yang dapat merusak hubungan dan membahayakan orang lain .
3. Berbicara dengan Hikmah
Penggunaan lidah bijak juga berarti berbicara dengan hikmah. Al-Qur'an mengajarkan umat Islam untuk berdakwah dengan cara yang lembut dan baik. Menjaga lidah dalam hal ini berarti menyampaikan pesan agama dengan bijak dan pengertian, tanpa menjaga atau menyakiti orang lain.
4. Bersyukur dan Menahan Kesabaran
Menjaga kesantunan memerlukan sikap dan kata-kata. Komunikasi sehari-hari menunjukkan sikap bersyukur dan sabar. Ketika kita mampu bersyukur, lidah kita lebih cenderung mengeluarkan kata-kata positif, dan kita juga lebih sabar, yang mencegah reaksi yang tidak perlu.
5. Menghargai Opini Orang Lain
Komunikasi yang santun juga berarti menghargai pendapat orang lain. Jika Anda ingin tetap sejahtera, Anda tidak perlu terlibat dalam hal yang tidak sehat. Sebaliknya, ia berusaha untuk memungkinkan diskusi yang konstruktif dan menguntungkan.
Untuk mewujudkan lingkungan yang penuh keberkahan, penting untuk mempertahankan kesan lidah sebagai dasar komunikasi Islami. Dengan memahami nilai-nilai Islam tentang komunikasi, kita dapat mengarahkan lidah kita untuk mengucapkan kata-kata yang positif sepanjang waktu, menghindari tindakan yang merugikan, dan membangun hubungan yang harmonis dalam kehidupan sehari-hari.Â
Najwa Rasyidah Manar