Mohon tunggu...
Najwa Kamila
Najwa Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Diri Menurut Elizabeth B. Hurlock: Pengaruh Perkembangan Kepribadian Anak SMA/Sederajat

15 Desember 2024   12:56 Diperbarui: 15 Desember 2024   12:56 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Najwa Kamila mengundang narasumber Hamka Ibrahim Ikhsan untuk diwawancarai yang berlokasi di Kota Tangerang

3. Penyebab Mendapatkan Nilai di Bawah Rata-rata

Ketika mendapatkan pertanyaan tentang nilainya Hamka mengaku kalau ia kurang mampu di mata pelajaran agama, karena ia merasa kesulitan saat pelajaran tersebut, apalagi jika ada tugas yang mengharuskan hafalan ayat Al-qur'an. Kurangnya persiapan Hamka juga berdampak terhdap nilainya. Faktor lain yang terkadang menghambat waktu belajarnya yaitu, ia seringkali bergadang untuk sekedar bermain game online pada malam hari sehingga pagi harinya masih merasa mengantuk dan kurang tidur.

4. Rasa Ragu Untuk Mencoba Sesuatu

Hamka sering ngerasa ragu untuk mencoba hal-hal baru, terutama kalau ia merasa tidak yakin bisa berhasil. Misalnya, waktu ada tugas atau ujian yang terasa sulit, ia sering merasa takut gagal atau tidak bisa melakukannya dengan baik. Biasanya, yang membuat ia ragu itu adalah perasaan takut salah atau takut dinilai jelek sama orang lain. Misalnya, waktu pertama kali coba ikut lomba, Hamka mikir kalau teman-temannya lebih siap atau lebih paham, jadi ia merasa minder dan ragu untuk mencoba. Tapi, lama-lama ia sadar kalau rasa ragu itu wajar dan bagian dari proses belajar. Hamka mulai belajar untuk menghadapi ketakutan itu dengan lebih santai, karena gagal itu bukan menjadi akhir, tapi justru kesempatan membuat belajar lebih banyak.

5. Jenuh Saat Belajar

Terkadang Hamka merasa jenuh saat belajar tanpa ada jeda, karena penjelasan dari gurunya yang terus berulang-ulang sehingga ia merasa bosan. Ada juga materi yang diajarkan terasa berat, misalnya pelajaran yang banyak teori atau hafalan, ia merasa capek dan kurang fokus. Hamka juga jenuh dengan cara belajar yang itu-itu saja, seperti mencatat terus-menerus tanpa ada kegiatan yang membuatnya menarik, apalagi pelajaran yang kurang ia minati, sering ngerasa tidak semangat buat belajar. Hamka juga beruasaha mengatasi rasa jenuh itu dengan cara yang ia suka misalnya, belajar dengan temannya yang lain, mencari suasana baru untuk tempat belajar, dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun