Mohon tunggu...
Najwa Harlika
Najwa Harlika Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Indonesia

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Stigma Tak Lagi Memahami Perjuangan Para Garda Terdepan Kami

18 Mei 2020   14:17 Diperbarui: 18 Mei 2020   14:21 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya penolakan  jenazah, masyarakat pun tak jarang mengusir perawat-perawat dari tempat tinggalnya. Seperti yang dikatakan narasumber pada acara mata najwa, setidaknya ada sekitar empat orang perawat RS Persahabatan yang diusir dari kosnya karena dianggap membawa dan dapat menyebarkan virus corona. 

Sehingga para perawat ini terpaksa untuk tetap tinggal di rumah sakit. Selain itu, Tiga perawat RSUD Bung Karno Solo pun diusir oleh pemilik kos yang diusir dari tempat kos. Lagi-lagi pengusiran ini disebabkan karena para perawat tersebut dianggap membawa virus corona dan meresahkan warga sekitar kos. 

Bahkan tak jarang perawat dan dokter yang bekerja melawan virus corona di garda terdepan malah dikucilkan warga di tempat tinggalnya. Tidak hanya perawat yang mendapat perlakuan tidak mengenakan oleh warga. Pasien ODP dan PDP pun menjadi cibiran bahkan diusir di tengah masyarakat.

Jaga jarak memang harus diterapkan untuk mencegah penularan Covid-19. Namun, jaga jarak tersebut jangan sampai keterlaluan hingga mengusir dan menolak jenazah, perawat, serta pasien ODP.

Misalnya perawat-perawat yang sudah mempertaruhkan nyawa demi bekerja merawat orang-orang sakit dengan peralatan seadanya. Perawat-perawat tersebut sudah berjuang hingga rela meninggalkan keluarganya di rumah demi menyelesaikan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. 

Apakah hati kalian tidak terketuk ketika melihat perawat menggunakan pakaian APD yang sangat menyesakkan agar mereka tetap dapat merawat orang-orang yang butuh pertolongan, tapi ketika mereka ingin pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya malah penolakan yang mereka dapatkan. 

Jaga jarak dengan perawat memang harus dilakukan, sama seperti halnya jaga jarak yang harus dilakukan kepada siapa pun. Tapi kalau sampai mengusir perawat dari tempat tinggalnya itu sudah sangat keterlaluan.

Pasien PDP, ODP, bahkan pasien yang positif Covid-19 adalah korban, tidak pantas jika kita malah mengusir dan mengucilkan mereka. Yang harus kita lakukan adalah membantu mereka untuk isolasi diri di rumah masing-masing. Bahkan kita perlu membantu dalam memenuhi kebutuhanya agar mereka tetap berada dirumah dan tidak terpaksa untuk keluar rumah. 

Bukan malah pengusiran yang dilakukan, justru itu akan membahayakan orang lain ketika mereka berinteraksi dengan orang luar yang tidak mengetahui bahwa mereka adalah pasien ODP dan PDP. Begitupun dengan jenazah, pasti rumah sakit sudah memberlakukan jenazah Covid-19 sesuai dengan standar SOP yang berlaku. 

Bahkan virus tersebut tidak dapat ditularkan melalui jenazah. Seperi yang dikatakan Kepala Departemen Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSU dr Soetomo Surabaya, dr Edi Suryanto SpF, SH, MH. "Secara ilmiah ilmu kedokteran, jenazah kemungkinan menularkan virus sudah tidak ada, apalagi virus corona. Virus corona harus hidup pada inangnya. Jika inangnya mati maka virusnya juga akan mati". Jelas jenazah korban corona tidak akan menularkan.

Menstigmatisasi siapapun selama pandemi menimbulkan ancaman bagi semua orang. Akibatnya orang-orang yang memiliki gejala, justru enggan untuk memeriksakan dirinya karena takut jika dia positif akan dikucilkan dan diusir oleh warga. Hal ini dapat membahayakan semua orang dan dapat memperluas penyebaran virus corona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun