Komunikasi yang efektif adalah proses penyampaian ide, pikiran, atau informasi dari pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikator), sehingga terjadi hubungan atau interaksi positif di antara mereka. Komunikasi yang efektif ditandai dengan tercapainya tujuan melalui proses komunikasi yang dilakukan. Juga, memahami informasi dan umpan balik yang diterima adalah salah satu indikator kunci komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif menggabungkan berbagai keterampilan, termasuk komunikasi nonverbal, mendengarkan dengan penuh perhatian, kemampuan untuk mengelola stres selama komunikasi, dan kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi dalam diri kita dan orang-orang yang berkomunikasi dengan kita. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif membutuhkan komunikator yang dapat menyampaikan informasi secara alami dan komunikator yang aktif menyerap informasi.
Pengertian Berfikir Positif dan Komunikasi  Efektif Menurut Para Ahli
Di bawah ini adalah definisi berpikir positif menurut beberapa ahli yaitu :
Menurut Najati (2005), kapasitas berpikir manusia adalah akan membantunya mempelajari dan meneliti berbagai peristiwa menarik menarik kesimpulan secara induktif dan deduktif. Kapan Tuhan mempercayakan manusia kepada manusia ketika dia memiliki kekuatan untuk berpikir melaksanakan tugas kekhalifahan di muka bumi.
Abraham (2004) menggambarkan berpikir sebagai tindakan pikiran untuk menghasilkan pemikiran. Pikiran yang muncul bisa positif atau negatif. Berpikir positif di sisi lain berfokus pada perilaku pemecahan masalah. Pikiran negatif diekspresikan   dalam bentuk alasan kegagalan hindari perilaku memecahkan masalah. Orang yang berpikiran negatif Pemikir positif tampak optimis, tetapi pesimis hidupnya.
Albrecht (1992) menyatakan berpikir positif sebagai perhatian yang tertuju pada subyek positif dan menggunakan bahasa positif untuk membentuk dan mengungkapkan pikiran. Lebih lanjut Albrecht (1992) menegaskan bahwa individu yang berpikir positif akan mengarahkan pikirannya kepada hal-hal yang positif, berbicara tentang kesuksesan dari pada kegagalan, cinta kasih dari pada kebencian, kebahagiaan dari pada kesedihan, keyakinan dari pada ketakutan, kepuasan dari pada kekecewaan sehingga ia akan bersikap positif dalam menghadapi permasalahan.
Menurut Susetyo (1998), berpikir positif adalah kemampuan untuk memusatkan perhatian pada aspek-aspek positif dari diri sendiri, orang lain, dan situasi terdekat. Berpikir positif bukanlah keterampilan alami, itu adalah keterampilan yang harus dikuasai. Sebenarnya masih banyak definisi berpikir positif karena semua yang kita lakukan di dunia ini harus menghadapi pemikiran positif.
Berikut ini Pengertian Komunikasi Efektif Menurut Beberapa Para Ahli Yaitu:
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.
Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13) menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.