مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَاتَّقُوْهُ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۙ
yang artinya "Jangan kalian seperti orang-orang musyrikin itu, yaitu yang mencerai-berai agama mereka dan mereka menjadi berkelompok-kelompok, setiap kelompok membanggakan apa yang ada pada kelompoknya" .
Mereka orang-orang yang saling mencintai karena Allah tidak akan pernah berkurang cintanya walaupun orang/sesuatu yang dicintai tidak pernah berbuat baik kepada dirinya. Karena pada dasarnya cinta memang untuk Allah, untuk ketakwaan dan agamanya, bukan karena dia memberinya sesuatu dari kehidupan dunia.
Dalam mencintai Allah akan mendapatkan balasannya antara lain:
Pertama, mencintai karena Allah memiliki kemanisan yang dirasakan oleh seorang mukminin seperti hadits yang telah Rasulullah SAW sabdakan.
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ الإِيْمَانِ: مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ ممَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَيُحِبُّهُ إِلاَّ للهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِى الْكُفْرِ بَعْدَ أنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ
Yang artinya "Ada tiga perkara yang apabila ketiganya ada pada diri seseorang, maka ia akan mendapatkan rasa manisnya iman. Yaitu: apabila Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai. daripada yang selain keduanya, apabila ia mencintai seseorang, namun ia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan apabila ia membenci untuk kembali ke dalam kekafiran sesudah Allah menyelamatkannya dari kekafiran itu, seperti halnya ia membenci jika ia dilemparkan ke dalam api." (HR. Bukhari & Muslim).
Kedua, tali Islam yang paling kuat ialah mencintai karena Allah sesuai dengan dengan hadits berikut.
إِنَّ أَوْثَقَ عُرَى الْإِيمَانِ: أَنْ تُحِبَّ فِي اللهِ، وَتُبْغِضَ فِي اللهِ
Yang artinya "Sesungguhnya tali Islam yang paling kokoh adalah kau mencintai karena Allah dan membenci karena Allah swt" (HR. Ahmad).
Ketiga, mencinta karena Allah ialah salah satu bukti kesempurnaan iman.