Mohon tunggu...
Najwa Gusty Rahmadhani
Najwa Gusty Rahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

filsafat dakwah dan pendidikan Islam

10 Desember 2024   19:23 Diperbarui: 10 Desember 2024   19:23 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Integrasi filsafat dakwah dalam Kurikulum merupakan  proses yang melibatkan pencantuman nilai-nilai keislaman ke dalam mata pelajaran dan metode pengajaran, sehingga siswa dapat memahami dan menerapkan ajaran Islam dalam konteks ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial mereka. Misalnya, dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), nilai-nilai Islam dapat diintegrasikan untuk membantu siswa memahami isu-isu sosial dengan perspektif keislaman.

Integrasi Filsafat Dakwah dalam Kurikulum Pendidikan Islam juga dapat dilakukan melalui berbagai metode yang bertujuan untuk menerapkan nilai-nilai dakwah dalam proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengintegrasi filsafat dakwah dalam kurikulum pendidikan Islam.

1.Metode Pembelajaran Berbasis Nilai:

Metode ini berfokus pada penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri peserta didik. Dalam konteks pendidikan Islam, nilai-nilai yang diintegrasikan mencakup akhlak, kejujuran, dan kepedulian social.

2. Metode Diskusi dan Dialog

Metode ini melibatkan interaksi aktif antara guru dan siswa, di mana siswa didorong untuk mengemukakan pendapat dan berdiskusi mengenai isu-isu dakwah.

3. Metode Proyek

Melalui metode proyek, siswa terlibat dalam kegiatan nyata yang berkaitan dengan dakwah, memungkinkan mereka untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks praktis.

4. Metode Pembelajaran Aktif

Metode ini melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran melalui aktivitas interaktif yang mendorong partisipasi aktif.

5.Metode Refleksi

Metode refleksi mengajak siswa untuk merenungkan pengalaman belajar mereka dan bagaimana nilai-nilai dakwah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Metode Interdisipliner

Metode ini mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dengan fokus pada nilai-nilai dakwah, sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang lebih holistik.

7.Metode Pembelajaran Berbasis Masalah 

Metode ini menghadapkan siswa pada masalah nyata yang berkaitan dengan dakwah dan meminta mereka mencari solusi, mendorong keterampilan pemecahan masalah.

Dengan menggunakan metode-metode ini secara efektif dalam kurikulum pendidikan Islam, peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis tetapi juga menerapkan nilai-nilai dakwah yang akan membentuk karakter mereka sebagai individu yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun