Sebagian besar dari Gen Z mengakui bahwa mereka sedikit trauma dengan pola didikan orang tua (parenting) yang dulunya cenderung terlalu keras dan terlalu mengekang. Oleh karena itu, para Gen Z belajar dari kesalahan dan berusaha mengikuti isu-isu global, terutama kesehatan mental untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Tak jarang beberapa dari mereka benar-benar membutuhkan bantuan profesional untuk "keluar" dari luka yang tidak dapat dilihat orang lain dengan indera penglihatan.
3. Berpikiran terbuka dan kritis tentang keberadaan gangguan mental
Perbedaan mencolok Gen Z dengan generasi lainnya salah satunya adalah Gen Z lebih terbuka dan menerima dengan adanya keberadaan gangguan mental. Jika merasa ada yang salah dengan dirinya sendiri, maka Gen Z akan segera menghubungi dan meminta bantuan ke profesional. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang merasa baik-baik saja bahkan ketika sudah berada di posisi yang tidak dapat dikatakan baik-baik saja. Bagi Gen Z, gangguan mental bukanlah aib. Ia hanyalah sedikit gangguan yang memerlukan waktu untuk sembuh seperti sedia kala.
4. Banyaknya informasi tentang kesehatan mental di media sosial
Keberadaan media sosial sedikit banyak mengubah mindset banyak orang, terutama Gen Z tentang pentingnya kesehatan mental. Adanya media sosial kembali menyadarkan bahwa sebagai manusia tentu ada saatnya kita merasa up and down (tidak stabil, naik turun) dan ternyata itu semua merupakan hal yang normal. Kini, semakin hari Gen Z dicekoki informasi-informasi tentang kesehatan mental yang tentu membantu perkembangan mental saat usia produktif.
Tips & Trik Menghadapi Problematika dan Tantangan Kehidupan di Era Digital
Kemajuan teknologi memaksa manusia untuk mengikuti arus dan terbiasa dengan perubahan yang terjadi secepat kilat. Untuk mengimbangi teknologi yang semakin hari semakin tidak bisa diprediksi inovasinya, maka gunakan media digital dengan HATI:
H (Hindari informasi palsu)
A (Akses informasi dengan bijak)
T (Tangani konten negatif)
I (Ingat akibatnya)
Bersamaan dengan kecanggihan teknologi, tentu menjadi keharusan bagi kita untuk menjaga kesehatan fisik dan mental di tengah kejamnya arus globalisasi. Tanpa diimbangi informasi yang valid dan rasa waspada terhadap kesehatan mental yang kini menjadi permasalahan utama di berbagai belahan dunia, maka kita akan kewalahan menghadapi kemajuan teknologi yang tiada habisnya. Kunci untuk menjaga kesehatan mental diri sendiri adalah kelola stress dengan CINTA:
C (Ciptakan ruang untuk diri sendiri)
I (Ikuti kata hati)