Mohon tunggu...
Najwa Fadilah Affandi
Najwa Fadilah Affandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / Universitas Andalas

Mahasiswa Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Potensi Penurunan Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

23 Desember 2024   22:32 Diperbarui: 23 Desember 2024   22:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Penelitian ini mengungkapkan bahwa penurunan nasionalisme di kalangan generasi muda Indonesia disebabkan oleh sejumlah faktor yang saling berkaitan. Beberapa faktor utama yang berhasil diidentifikasi meliputi dampak globalisasi, pengaruh media sosial, perubahan nilai dan pola pikir generasi muda, kelemahan dalam sistem pendidikan nasional, serta kurangnya keterlibatan generasi muda dalam kegiatan kebangsaan. Pembahasan ini dibagi menjadi beberapa subtopik untuk memberikan analisis yang mendalam dan terfokus.

1. Revitalisasi Pendidikan Nasionalisme

 

Revitalisasi pendidikan nasionalisme adalah upaya strategis yang bertujuan menanamkan kembali rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap identitas bangsa, terutama di kalangan generasi muda. Untuk mencapai hal ini, diperlukan pendekatan yang menyeluruh melalui perbaikan sistem pendidikan, metode pengajaran, dan pelibatan seluruh elemen masyarakat. Berikut penjelasan langkah-langkah yang dapat dilakukan:

 

a. Reformasi Kurikulum Nasionalisme

 

  • Penyesuaian Materi Pembelajaran
  • Materi yang berfokus pada nilai-nilai kebangsaan perlu dirancang ulang agar relevan dan menarik. Hal ini termasuk memasukkan tema tentang keberagaman budaya, perjuangan para pahlawan, dan pentingnya persatuan bangsa. Contohnya, pelajaran sejarah yang menyoroti kontribusi daerah dalam perjuangan kemerdekaan dapat membangun rasa bangga siswa terhadap identitas lokal dan nasional. 
  • Integrasi Nilai Nasionalisme ke Mata Pelajaran Lain
  • Selain pelajaran PPKn atau Sejarah, nilai-nilai nasionalisme dapat diintegrasikan ke mata pelajaran seperti seni, olahraga, dan sains. Misalnya, siswa dapat membuat karya seni yang menggambarkan budaya Indonesia atau menyusun proyek ilmiah yang mengangkat kearifan lokal. 

 

b. Peningkatan Kualitas Guru

 

  • Guru adalah ujung tombak pendidikan nasionalisme. Oleh karena itu, pelatihan berkala diperlukan untuk membekali guru dengan metode pengajaran yang kreatif, seperti storytelling, simulasi sejarah, atau pembelajaran berbasis proyek. 
  • Guru juga harus didorong untuk menjadi role model bagi siswa dalam menunjukkan rasa cinta tanah air melalui sikap, perilaku, dan dedikasi terhadap profesi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun