Mohon tunggu...
Najwa Afifah
Najwa Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Gizi

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemberian Asupan Gizi Cukup untuk Meningkatkan Psikomotorik Anak pada Balita

26 November 2021   09:35 Diperbarui: 26 November 2021   10:18 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perkembangan fisik motorik merupakan perkembangan dari kepribadian seorang manusia yang berkaitan dengan gerakan fisik dan fungsi otot yang memacu dari perasaan, pemikiran, dan kemauan yang ada dalam diri seseorang (Ananda, 2017). Kita dapat mengetahui bahwa kemampuan motorik yang terjadi pada masa pertumbuhan anak akan senantiasa berkaitan dengan cara belajar dan dalam kesehariannya terutama asupan gizi yang masuk kedalam tubuh. Perkembangan psikomotorik sangat berkaitan dengan asupan gizi yang diperoleh anak. 

Menurut Yani 2019, gizi adalah salah satu dari komponen yang sangat dibutuhkan pada saat berlangsungnya proses perkembangan dan pertumbuhan. Anak pada masa balita dalam perkembangan kemampuan kreativitas, berbahasa, kesadaran, emosional, sosial, serta intelegensi berjalan dengan cepat dan akan semakin lancar jika asupan gizinya terpenuhi. Akibat dari kekurangan gizi yaitu  perkembangan otak dan mental dapat terganggu, bisa dilihat dari derajat beratnya yaitu lama dan waktu dalam pertumbuhan otak itu sendiri. Setiap orang terutama seorang anak sangat membutuhkan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan asupan gizinya, dari makanan tersebut terdapat zat yang akan diproses menjadi energi kemudian dipakai untuk perkembangan psikomotorik. Anak yang memiliki status gizi buruk atau asupan gizinya kurang, maka akan menghambat pertumbuhan fisik yang secara langsung juga mempengaruhi psikomotorik anak.  

Kasus ini dapat dilihat dalam hasil penelitian Pantaleon dkk 2016, terdapat hubungan yang signifikan antara asupan gizi yang didapatkan dengan perkembangan motorik anak. Anak dengan asupan gizi kurang lebih banyak mempunyai perkembangan motorik yang kurang atau lambat (20,51%) bila dibandingkan dengan anak yang mempunyai asupan gizi cukup (6,56%). Proporsi anak dengan asupan gizi yang cukup lebih tinggi sebesar 14% dan anak memiliki  perkembangan motorik yang baik.

Pengaruh ibu juga berkaitan dengan perkembangan psikomotorik anak. Anak yang mengalami gangguan perkembangan lebih cenderung memiliki ibu pekerja dibandingkan dengan ibu yang bukan pekerja dalam stimulasi perkembangannya. Perkembangan motorik kasar pada anak masuk dalam kategori usia 12-36 bulan dan perkembangan motorik halus anak ada pada kategori usia 6-37 bulan sesuai umurnya.

Sangat banyak kejadian ketika seorang anak mengalami perkembangan motorik tidak sesuai umur. Diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara perkembangan motorik halus dan kasar dengan asupan gizi. Komisi ahli dari FAO/WHO pada tahun 1971 dalam Pantaleon dkk 2016, mengemukakan bahwa selama masa pertumbuhan konsumsi kalori yang masuk harus disesuaikan dengan berat badan. Kalori terdapat dalam makanan yang berasal dari lemak, karbohidrat, dan protein.

Anak pada usia 1-2 tahun memiliki 1000 kkal dari kebutuhan energi yang perlu dipenuhi sedangkan pada anak usia pada 6-12 bulan (bayi) mempunyai hubungan dalam pemberian ASI ekslusif dan non ekslusif dengan perkembangan motorik kasarnya. Bayi yang diberi ASI ekslusif akan cenderung lebih jarang sakit karena ASI ekslusif dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit bayi berpeluang lebih besar dalam perkembangan motorik sesuai umurnya (Yani 2019). Tidak adanya hubungan pada ASI ekslusif dengan perkembangan motorik bayi dapat dikarenakan adanya pengaruh atau faktor lain seperti pengetahuan ibu yang rendah mengenai pemberian ASI ekslusif, sehingga dapat berdampak pada kuantitas dan kualitas dalam pemberian ASI  (Pantaleon dkk 2016).

PENUTUP

Upaya perkembangan psikomotorik bisa dilakukan dengan pemberian asupan gizi yang cukup pada anak. Dalam penelitian diketahui terdapat keterkaitan antara pemberian asupan gizi cukup dalam meningkatkan psikomotorik anak pada balita. Terdapat pula hubungan antara stunting dengan perkembangan psikomotorik anak yang signifikan. Maka dari itu, anak perlu mendapatkan pengasuhan yang baik seperti memperhatikan asupan gizi, mendapatkan dukungan serta stimulasi untuk dapat mencapai tumbuh kembang anak yang optimal.

Sangat diperlukan peran orang tua dalam memperhatikan, menambah dan menyaring  pengetahuan mengenai kebutuhan akan gizi dan perkembangan pada balita supaya kebutuhan akan gizi balita dapat tercukupi serta perkembangan psikomotorik balita bisa sesuai dengan usianya. Pada tenaga kesehatan diharapkan memiliki peran dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan mengadakan upaya deteksi dini dalam penyimpangan terhadap perkembangan balita yang dapat diberlakukan secara rutin dengan memberikan pengobatan dan penyuluhan untuk menyelesaikan masalah terkait gizi atau terhambatnya perkembangan psikomotorik balita. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemberian asupan gizi cukup untuk meningkatkan psikomotorik anak pada balita dengan memasukkan variabel lainnya yang belum diletakkan dalam penelitian, serta desain penelitian juga dapat menggunakan yang lebih baik dari penelitian ini.

DAFTAR RUJUKAN

Ananda, C. R. F. 2017. ‘Hubungan Status Gizi dengan Fisik Motorik Anak Tk Fkip Unsyiah Darussalam Banda Aceh’. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, 2(2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun