Mohon tunggu...
Najwa Afifah
Najwa Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Gizi

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemberian Asupan Gizi Cukup untuk Meningkatkan Psikomotorik Anak pada Balita

26 November 2021   09:35 Diperbarui: 26 November 2021   10:18 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kami merasa adanya keterkaitan antara asupan gizi cukup dengan perkembangan psikomotorik anak dan kami akan mencoba mengkaji lebih dalam mengenai hal ini. Kasus ini bisa dilihat dalam hasil penelitian Pantaleon dkk 2016, ditemukan hubungan yang signifikan antara perkembangan motorik anak dengan asupan energinya, yaitu anak dengan perkembangan motorik terhambat atau kurang (20,51%) lebih banyak memiliki asupan energi yang tidak mencukupi  jika dibandingkan anak dengan asupan energi yang tercukupi (6,56%). Proporsi anak yang memiliki asupan energi cukup lebih tinggi 14% serta mempunyai perkembangan motorik yang tidak terhambat atau dikatakan baik.

Perkembangan dan pertumbuhan jika tidak dilakukan dengan asupan gizi yang cukup akan dapat mempengaruhi psikomotorik seseorang. Setiap individu terutama seorang anak  sangat memerlukan makanan karena dari makanan terdapat zat yang akan diproses menjadi energi dan nantinya energi tersebut dipakai untuk perkembangan psikomotorik itu sendiri. Berdasarkan uraian singkat di atas, artikel ini difokuskan pada asupan gizi yang baik agar dapat meningkatkan psikomotorik anak. Tujuan dari penulisan artikel ini untuk menjelaskan asupan gizi yang baik agar dapat meningkatkan psikomotorik anak.

ASUPAN GIZI YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN ANAK

Gizi merupakan unsur yang terdapat dalam makanan yang dapat bermanfaat bagi tubuh  ketika dikonsumsi (Fitriana, 2020). Asupan gizi yang tepat terdiri dari zat gizi makro seperti protein, lemak, serta karbohidrat, dan zat gizi mikro seperti mineral dan vitamin. Asupan gizi yang sesuai berarti nutrisi yang masuk tidak kurang yang dapat menyebabkan stunting ataupun tidak berlebihan yang dapat menyebabkan obesitas. Pola makan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak, baik dalam kognisi maupun psikomotorik. Asupan makanan sangat penting untuk diperhatikan agar perkembangan serta pertumbuhan anak dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan Riskesdas 2010, Indonesia memiliki 4,9% balita dengan status gizi buruk, 17,9% balita status gizi kurang, serta 5,8% balita status gizi lebih. Pemenuhan gizi yang sesuai dapat dilakukan dengan menerapkan “Tumpeng Gizi Seimbang” yang merupakan pembaharuan dari “4 Sehat 5 Sempurna”. Salah satu pilar yang terdapat dalam tumpeng gizi seimbang yaitu konsumsi makanan yang beragam. Tidak ada satu makanan pun yang mengandung semua zat gizi dalam satu makanan, sehingga perlulah masing-masing dari individu mengkonsumsi makanan yang beragam.

Menurut Riskesdas 2010, proporsi individu yang menderita obesitas meningkat dari 12,2% pada tahun 2007 menjadi 14 % pada tahun 2010. Obesitas sebagai salah satu akibat kelebihan asupan gizi menjadi masalah serius yang terjadi di global termasuk Indonesia. Seorang individu yang menderita obesitas telah terbukti terdapat peningkatan secara signifikan pada asupan energi dan lemak dibandingkan dengan individu yang tidak obesitas. Anak yang menderita obesitas memiliki lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak obesitas.

Stunting merupakan salah satu dampak dari masalah gizi kurang (Khasanah, dkk., 2020). Stunting menjadi masalah besar yang mana prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada dunia. Stunting sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak yang dapat berdampak besar kedepannya. Stunting dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat, sehingga dapat mengalami penurunan fungsi motorik. Asupan yang cukup sangat penting untuk dipenuhi terutama saat masa anak-anak karena merupakan masa golden age yang mana pertumbuhan serta perkembangan sangat penting pada saat itu. 

Status gizi sebagai indeks dalam menentukan tingkat kesehatan seorang individu (Rezky, dkk., 2017). Status gizi  baik dapat dicapai dengan memenuhi nutrisi yang cukup, sehingga dapat mendukung proses tumbuh kembang seorang anak agar dapat mencapai perkembangan serta pertumbuhan yang optimal. Asupan gizi tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak. Status gizi yang buruk dapat menghambat kemampuan berpikir anak, fisik, bahkan mental. Anak yang memiliki gizi yang kurang dapat menyebabkan kesehatan yang buruk, seperti metabolisme yang tidak berjalan dengan baik, sehingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak. 

Asupan energi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh dapat mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan energi, sehingga dapat menyebabkan masalah gizi seperti keburukan energi kronis (KEK) serta dapat berpengaruh pada perubahan berat badan seseorang (Setiawati, dkk., 2020). Energi sebagai pendukung metabolisme dan pertumbuhan yang dapat mempengaruhi seorang anak dalam melakukan aktivitasnya. Anak yang tidak diberikan asupan energi yang cukup akan berdampak buruk pada metabolisme tubuh, sehingga tubuh tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik.

PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK ANAK

Fisik motorik dikembangkan pada anak di usia dini yang berperan dalam berbagai aktivitas eksplorasinya. Terdapat dua fisik motorik yaitu motorik kasar dan motorik halus. Pada motorik halus berhubungan dengan keterampilan dalam penggunaan otot-otot kecil, sedangkan pada motorik kasar berhubungan dengan keterampilan dalam penggunaan otot-otot besar (Yani, 2019). Perkembangan dan pertumbuhan anak berlangsung sejak dalam kandungan dan setelah lahir, maka dari itu sangat penting bagi kedua orang tua untuk memperhatikan anak saat dalam kandungan hingga nanti dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun