Mohon tunggu...
Najwa Nimas Said
Najwa Nimas Said Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya memiliki hobi yaitu membaca novel menulis cerita bahkan puisi, menonton film dan mendengarkan musik. saya juga gemar mengunjungi pameran kebudayaan dan seni.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penerapan Psikologi dalam Pembelajaran Bahasa

22 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 22 Juli 2024   14:06 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Penerapan Psikologi Perkembangan dalam Pembelajaran Bahasa

Pembelajaran bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam konteks pendidikan karena bahasa bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai jendela yang membuka wawasan dan pemahaman terhadap budaya serta pengetahuan yang lebih luas. Melalui pembelajaran bahasa, individu dapat mengembangkan kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain, memahami perspektif yang berbeda, dan mengeksplorasi berbagai ide dan konsep yang ada di dunia ini. Selain itu, bahasa juga menjadi fondasi bagi proses pembelajaran lainnya, seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan keterampilan sosial.

Belajar bahasa sangat penting untuk pendidikan karena, selain menjadi jendela ke dunia ide dan komunikasi, bahasa berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman tentang budaya lain. Orang dapat mengeksplorasi beragam ide dan konsep yang ada di dunia ini, memahami sudut pandang lain, dan berinteraksi dengan orang lain secara lebih efektif dengan belajar bahasa. Selanjutnya, bahasa berfungsi sebagai dasar untuk perolehan mata pelajaran akademik lainnya termasuk sains, matematika, dan keterampilan sosial.

Komponen kunci untuk memahami proses pembelajaran bahasa adalah gagasan psikologi perkembangan. Teori-teori ini membantu pemahaman kita tentang bagaimana orang berkembang dari kemampuan bahasa yang lebih sederhana ke yang lebih canggih dari waktu ke waktu. Teori perkembangan anak Piaget, misalnya, menekankan bagaimana anak-anak dalam tahap operasional konkret memahami dan menerapkan norma-norma bahasa dalam interaksi sehari-hari. Bersamaan dengan itu, teori perkembangan anak Vygotsky menyoroti pentingnya komunikasi sosial dan bahasa dalam membentuk pemahaman dan proses berpikir anak-anak.

Menerapkan teori dari psikologi perkembangan untuk akuisisi bahasa tidak hanya meningkatkan pemahaman guru tentang proses belajar siswa, tetapi juga menciptakan peluang untuk metode pengajaran yang lebih efisien dan sukses. Guru dapat membuat kurikulum dan praktik pembelajaran yang lebih relevan dengan tahap perkembangan siswa dan membantu mereka belajar lebih berhasil dan cepat dengan mengambil perspektif psikologis tentang bagaimana anak-anak memperoleh bahasa. Dengan demikian, komponen kunci untuk membangun lingkungan belajar yang ramah dan mendorong bagi setiap siswa adalah integrasi teori psikologi perkembangan dengan pembelajaran bahasa.

Teori psikologi perkembangan menyoroti bagaimana anak-anak belajar dan tumbuh, yang memiliki dampak besar pada bagaimana kita mengajar bahasa. Teori Piaget tentang Tahapan Perkembangan Kognitif adalah salah satu teori terkait. Kemampuan anak-anak untuk mengatur pengalaman mereka, memahami aturan, dan memproses informasi bervariasi secara signifikan pada masing-masing tahap ini. Ide ini relevan dengan penguasaan bahasa karena mengakui bahwa siswa memiliki keterbatasan dan kemampuan dalam kemampuan mereka untuk memahami dan menggunakan bahasa pada tahap perkembangan yang berbeda.

Selanjutnya, Teori Belajar Zona Proksimal atau Zona of Proximal Development (ZPD) Vygotsky memiliki relevansi yang signifikan dalam pengajaran bahasa. Kesenjangan antara bakat seseorang yang ada dan potensi mereka untuk maju dengan bantuan dari luar dikenal sebagai ZPD mereka. Gagasan ZPD menekankan nilai pengawasan dan kontak sosial dalam menciptakan lingkungan belajar bahasa yang lebih efisien. Dengan memberikan tantangan dan bantuan yang tepat, guru dapat memanfaatkan Zoom untuk membantu keterampilan bahasa anak-anak berkembang lebih cepat. Dengan bantuan dari teman sebaya atau guru, anak-anak dapat mencapai tingkat kompetensi bahasa yang lebih baik melalui kerja sama dan keterlibatan dalam konteks pembelajaran bahasa.

Semua hal dipertimbangkan, guru dapat mengajar bahasa dengan cara yang lebih fleksibel dengan menggabungkan Teori Belajar Zona Proksimal Vygotsky dengan Teori Piaget tentang Tahapan Perkembangan Kognitif. Guru dapat merancang lingkungan belajar yang mendukung, mendorong, dan meningkatkan pengalaman belajar bahasa setiap siswa dengan menggunakan ZPD sebagai kerangka kerja mereka tentang tahap perkembangan kognitif siswa mereka.

Siswa sering menghadapi sejumlah kesulitan ketika belajar bahasa, yang mungkin berdampak pada pemahaman mereka dan penggunaan bahasa yang efisien. Salah satu masalah yang paling sering dialami adalah mengalami kesulitan memahami tata bahasa. Kemampuan bahasa yang baik sangat tergantung pada memiliki kosakata yang besar dan pengetahuan tentang aturan tata bahasa. Mungkin sulit bagi siswa untuk mempelajari kosakata baru, mengingat cara menggunakannya, dan memahami konstruksi kalimat yang tepat.

Selain itu, hambatan untuk komunikasi tertulis menghadirkan masalah serius. Pemahaman yang kuat tentang kosakata, tata bahasa, dan konteks komunikasi diperlukan untuk komunikasi tertulis dan lisan yang efisien. Ada kemungkinan bahwa siswa akan berjuang untuk mengekspresikan ide-ide mereka secara tertulis dan pidato dengan cara yang jelas. Ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengalaman, demam panggung, atau kesulitan merangkai kalimat yang tepat secara bersama-sama.

Aplikasi teori dari psikologi perkembangan, seperti yang dikemukakan oleh Piaget, menyoroti pentingnya strategi pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa. Guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan sukses dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tahap perkembangan anak. Misalnya, guru dapat menggunakan berbagai strategi untuk mengajar tata bahasa dan kosakata tergantung pada tingkat perkembangan kognitif siswa. Misalnya, guru mungkin menggunakan tugas manipulatif dan nyata untuk membantu siswa memahami ide-ide abstrak seperti aturan tata bahasa ketika mereka berada dalam tahap operasional pembelajaran yang konkret. Menggunakan kartu kata atau permainan memori, misalnya, dapat membantu anak-anak meningkatkan kosakata mereka dengan cara yang menghibur sambil memanfaatkan bakat kognitif mereka yang berkembang.

Dengan menggunakan taktik ini, guru dapat memastikan bahwa instruksi mereka sejalan dengan kapasitas kognitif siswa saat ini serta meningkatkan pemahaman mereka tentang bahasa. Guru dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penguasaan bahasa siswa mereka, menumbuhkan lingkungan belajar yang positif, dan membantu siswa mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang bahasa dengan menawarkan stimulasi yang sesuai untuk usia dan tahap perkembangan mereka.

Seorang instruktur bahasa dapat, misalnya, membagi kelas menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan memberi mereka tugas yang mengharuskan mereka untuk hadir dalam bahasa target pada subjek tertentu. Tugas untuk setiap kelompok adalah menulis skenario untuk presentasi mereka, memilih bahasa yang sesuai, dan berlatih berbicara di depan kelas. Sepanjang proses ini, instruktur mengambil peran sebagai fasilitator, mendorong percakapan kelompok, membantu dengan pilihan kata, dan menawarkan komentar untuk membantu anggota kelompok menyampaikan ide-ide mereka secara lebih efektif. Dengan bekerja sama, siswa tidak hanya mendapat manfaat dari pengetahuan dan pengalaman satu sama lain tetapi juga memperkuat ikatan sosial mereka saat belajar bahasa, membina lingkungan yang mendorong dan mendukung peningkatan perkembangan bahasa.

Di sini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kemampuan bahasa mereka dan diberikan proyek kelompok yang mendorong kerja sama dan saling pengertian tentang materi pelajaran yang diajarkan. Guru membantu siswa mengatasi tantangan seperti kesulitan memahami kosakata atau struktur tata bahasa yang kompleks dengan memfasilitasi diskusi dan melayani sebagai mediator.

Penggabungan teori psikologi perkembangan tidak hanya meningkatkan kemanjuran belajar bahasa, tetapi juga mendorong perkembangan holistik siswa dalam hal pemahaman dan kompetensi bahasa. Pembentukan dasar yang kuat untuk pengembangan keterampilan bahasa anak-anak adalah salah satu keuntungan jangka panjang dari menggunakan ide-ide ini. Melalui apresiasi terhadap fase pertumbuhan kognitif, seperti yang ditunjukkan oleh teori Piaget, guru dapat membuat kurikulum yang lebih fleksibel dan relevan. Misalnya, memberikan kosakata baru atau aturan tata bahasa yang rumit kepada anak-anak berdasarkan kapasitas kognitif mereka dapat membantu mereka belajar lebih efektif.

Pelatihan guru yang mendalam diperlukan untuk mengintegrasikan teori-teori psikologi perkembangan ke dalam pengembangan kurikulum di masa depan. Instruktur harus memiliki pengetahuan tentang teori-teori ini dan tahu bagaimana memasukkannya ke dalam rencana pelajaran reguler mereka. Tahapan pertumbuhan kognitif harus dimasukkan dalam pelatihan ini, bersama dengan teknik pengajaran yang bermanfaat termasuk pembelajaran berbasis proyek. Oleh karena itu, dasar-dasar pembelajaran bahasa di sekolah dapat diperkuat dengan mengembangkan kurikulum yang peka terhadap teori-teori psikologi perkembangan. Ini akan mempersiapkan anak-anak untuk sukses dalam komunikasi bahasa serta dalam kesadaran yang lebih besar dari lingkungan multikultural dan global.

Pentingnya mengintegrasikan teori psikologi perkembangan dengan teknik pengajaran praktis memiliki implikasi untuk pengembangan kurikulum masa depan dan persiapan guru. Instruktur harus menerima pelatihan untuk memahami dan menerapkan ide-ide ini dalam rencana pembelajaran yang memperhitungkan berbagai tahap pertumbuhan siswa. Akibatnya, metode ini mendorong pertumbuhan yang lebih komprehensif, holistik dan pembelajaran kolaboratif selain membantu kemampuan bahasa siswa.

Sumber referensi

Habsy, B. A., Rachmawati, A. P., Wiyono, R. F. W. F., & Rakhmanita, A. (2024). Penerapan perkembangan kognitif Jean Piaget dan perkembangan bahasa Vygotsky dalam pembelajaran. Tsaqofah, 4(1), 143-158.

(Najwa Nimas Said, 2300003002, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Ahmad Dahlan. Dosen Pengampu Dr. Riana Mashar, S.Psi, M.Si., Psikolog

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun