Mohon tunggu...
NAJMI NIHAYAH
NAJMI NIHAYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Konsep Diri yang Sehat di Tengah Tekanan Sosial Remaja SMA

21 Desember 2024   21:33 Diperbarui: 21 Desember 2024   21:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wawancara bersama Responden

Dukungan  sosial  teman  sebaya  adalah  dukungan  sosial  yang  bersumber  dari teman  sebaya  dapat  memberikan  informasi  terkait dengan  hal  apa  yang  harus  dilakukan remaja   dalam    upaya    bersosialisasi    dengan    lingkungannya,  selain    itu    dapat    pula memberikan timbal balik atas apa yang remaja lakukan dalam kelompok dan lingkungan sosialnya  serta  memberikan  kesempatan remaja  untuk  menguji  berbagai  macam  peran dalam  menyelesaikan  krisis  dalam  membentuk  identitas  diri  yang  optimal. Pemahaman dan penilaian positif terhadap diri sendiri dibutuhkan setiap individu agar individu mampu mengerti dan melakukan apa yang diharapkan oleh lingkungannya, sehingga  memudahkannya  untuk  menyesuaiakan  dengan  tuntutan  lingkungan.  Individu dengan   konsepdiri   rendah   adalah   individu   yang   mempunyai   pandangan   negative terhadap  dirinya,  individu  menilai  dirinya sebagai  figure  yang  mengecewakan. Hurlock (2016) menyatakan bahwa konsep diri adalah konsep seseorang dari siapa dan apa dia itu. Konsep  ini  merupakanbayangan  cermin,  ditentukan  sebagian  besar  oleh  peran  dan hubungan   dengan   orang   lain,   dan   apa yang   kiranya   reaksi   orang  lain   terhadapnya.

Konsep diri bagi remaja berperan agar remaja dapat menyesuaikan dengan lingkungannya, agar  mereka  dapat  diterima  oleh lingkungannya. Remaja  yang  memiliki  konsep  diri  yang positif akan  memiliki  tujuan  dan  cita-cita  yang jelas  terhadap  masa depannya.  Juga  akan mempunyai semangat hidup dan semangat juang yang tinggi. Konsep diri merupakan evaluasi terhadap  domain yang  spesifik  dari  diri.  Remaja  dapat  membuat  evaluasi  diri  terhadap berbagai  domain  dalam  hidup  akademik nya.  Konsep  diri terbentuk  berdasarkan  persepsi seseorang  mengenai  sikap-sikap  orang  lain  terhadap  dirinya.  Pada  seorang  anak,  Ia  mulai belajar berfikir dan merasakan dirinya seperti apa yang telah ditentukan oleh orang lain dalam lingkungannya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali pengalaman siswa dalam membangun konsep diri. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan melibatkan responden. Wawancara dilakukan secara tatap muka dan sesi foto bersama dengan responden untuk memastikan keakuratan data yang dikumpulkan.

Penelitian ini juga mempertimbangkan aspek etika penelitian, wawancara dilakukan kepada Nazwa Wanda Hamidah, Sekolah SMAN 1 Rancabungur, Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini menampilkan identitas responden karena sudah di berikan izin oleh responden ketika wawancara berlangsung.

Hasil dan pembahasan wawancara yang sudah dilaksanakan kepada responden akan disajikan di bawah ini. Dengan hasil jawaban yang memang benar dirasakan dan dialami oleh responden tanpa adanya paksaan ataupun tindakan kekerasan. Informasi yang sudah diberikan oleh responden diharapkan dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan mendukung analisis yang terdapat dalam artikel ini.

Pertama Membahas Konsep Diri Positif Responden

1. Bagaimana kamu merespon suatu kegagalan atau kesalahan dalam hidup secara positif? Apakah kamu merasa dapat belajar dari pengalaman tersebut?

Jawaban Responden: Respon saya ketika saya merasa gagal atau ada kesalahan dalam diri saya sendiri, saya merespon dengan baik karena setiap manusia memang pasti ada masa dimana dia merasa gagal akan sesuatu hal dan juga melakukan kesalahan dimana ketika ia mencoba hal baru.

2. Apakah kamu merasa diterima dan dihargai oleh orang-orang di sekitarmu?

Jawaban Responden: Yaa saya merasa diri saya diterima baik dan dihargai oleh orang orang yang saya kenal maupun orang-orang yang ada disekitar saya.

3. Apakah kamu merasa memiliki kontrol atas hidup kamu dan mampu membuat keputusan yang baik untuk diri sendiri?

Jawaban Responden: Iya saya memiliki kontrol akan diri saya sendiri dan juga bisa membuat keputusan yang baik untuk diri saya sendiri.

4. Bagaimana cara kamu biar bisa tetap optimis dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban Responden: Dengan cara berfikir bahwa setiap kegagalan pasti ada keberhasilan, begitu cara berfikir optimis saya.

5. Apa kamu merasa nyaman dengan kehidupan sekarang ini?

Jawaban Responden: Nyaman tetapi terkadang saya merasa bahwa kehidupan yang saya lalui ini tidak terasa nyaman karena saya orangnya tidak enakan akan seseorang.

Kedua Membahas Konsep Diri Negatif Responden

1. Apakah kamu pernah merasa seperti tidak pernah dihargai/diabaikan oleh orang-orang di sekitar kamu?

Jawaban Responden: Yaa saya pernah merasa diabaikan oleh orang-orang yang ada disekitar saya.

2. Apakah ada situasi yang membuat kamu terkadang suka merasa tidak percaya diri terhadap situasi tersebut? Apa penyebab nya?

Jawaban Responden: Iya kadang saya merasa tidak percaya diri ketika saya akan maju kedepan untuk presentasi, saya malu karna saya merasa diri saya tidak enak dipandang oleh orang-orang.

3. Apakah kamu jarang diberikan pujian dan hadiah apabila kamu mencapai suatu prestasi?

Jawaban Responden: Iya saya tidak pernah diapresiasi ketika saya mendapatkan atau mencapai prestasi yang saya dapatkan

4. Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan kritik atau merasa tidak diterima oleh guru atau teman sekelas?

Jawaban Responden: Perasaan saya ketika mendapatkan kritik atau tidak diterima oleh orang-orang sekitar, saya merasa diri saya ada kesalahan dan kadang juga saya menanyakan kepada teman atau guru saya, tapi saya tidak pernah mendapatkan hal seperti itu.

5. Apakah kamu menjalani hidup sesuai dengan kemauan dirimu sendiri? Jika tidak, apakah hal tersebut dikarenakan kamu mendapat pengontrolan yang sangat ketat dari keluargamu?

Jawaban Responden: Saya menjalani kehidupan yang saya inginkan tetapi kadang saya juga tidak menjalani sesuai dengan yang saya mau. Hal tersebut bukan karena saya terlalu dikekang oleh orang tua saya tetapi karena mereka sayang dan khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada diri saya.

Dari hasil wawancara yang dilakukan, terlihat bahwa responden memiliki banyak aspek positif dalam konsep dirinya. Responden mampu merespons kegagalan dan kesalahan dengan baik, melihat setiap pengalaman sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Rasa diterima dan dihargai oleh orang-orang di sekitarnya menunjukkan adanya dukungan sosial yang kuat, yang sangat penting untuk kesejahteraan emosional. Selain itu, responden merasa memiliki kontrol atas hidupnya dan mampu membuat keputusan yang baik, serta mempertahankan sikap optimis dalam menghadapi tantangan sehari-hari. Rasa nyaman dalam kehidupan sehari-hari, meskipun terkadang ada perasaan tidak enak hati terhadap orang lain, menunjukkan kemampuannya untuk menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepedulian terhadap orang lain.

Namun, terdapat beberapa aspek negatif yang perlu diperhatikan. Responden pernah merasa diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya dan mengalami perasaan tidak percaya diri, terutama saat menghadapi situasi seperti presentasi di depan umum. Kurangnya apresiasi terhadap prestasi yang responden capai dapat mempengaruhi motivasi dan harga diri. Selain itu, perasaan bahwa kehidupan kadang tidak nyaman karena tidak enak hati terhadap orang lain menunjukkan adanya konflik internal yang mungkin perlu diatasi.

Secara keseluruhan, responden menunjukkan keseimbangan antara kekuatan dan kelemahan dalam konsep diri. Memperkuat rasa percaya diri, mencari cara untuk menerima apresiasi, dan mengelola perasaan tidak enak hati terhadap orang lain dapat membantu meningkatkan kesejahteraan emosional dan memperkuat konsep diri yang positif. Dukungan dari lingkungan sekitar serta refleksi diri yang terus-menerus akan sangat bermanfaat dalam proses pengembangan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun