Jika membicarakan wisata, bangsa ini seolah tak ada kata habisnya dalam memberikan menu destinasi wisata yang dapat dicoba. Mulai dari wisata alam seperti Gunung Bromo, wisata bangunan seperti Candi Borobudur hingga wisata budaya seperti Tari Kecak, Bali. Rasa-rasanya dari Miangas hingga pulau Rote berbagai macam destinasi wisata hadir untuk memanjakan wisatawan. Tak perlu lagi bepergian jauh ke negeri orang untuk terus-terusan berwisata disana.
Melihat potensi ini, Pemerintah yang diwakili oleh Kemenpar (Kementrian Pariwisata) secara serius membranding Pariwisata ke kancah dunia dengan tagline Wonderful Indonesia. Langkah ini menuai titik terang sehingga mampu memikat wisatawan manca negara. Wisatawan yang datang bukan hanya dari golongan biasa-biasa saja. Namun seorang Kepala Negara pun juga tersihir dengan keelokan nusantara.
Sejarah mencatat, orang nomor satu di Negeri Paman Sam, Barack Obama juga pernah berkunjung ke Indonesia untuk melakukan liburan. Kedatangan Obama ke Indonesia murni untuk liburan setelah selesai tugasnya menjadi Presiden Amerika Serikat. Obama beserta istri dan rombongan memilih Bali sebagai tujuan destinasi wisata.
Selain itu juga ada orang nomor satu dari Timur Tengah yakni Raja Salman. Raja Salman yang dikenal sebagai Raja dari Arab Saudi beserta rombangan keluarganya juga memilih Bali sebagai destinasi wisatanya. Liburan Raja Salman ke Indonesia terbilang sangat fenomenal dan menyita perhatian publik. Pasalnya rombongan yang dibawa begitu banyak dan beliau juga banyak memborong souvenir untuk dibawa ke Negara nya. Barang yang dibelinya diangkut hingga menggunakan kontainer.
Yang paling terakhir dan juga menyita perhatian dunia adalah dipilihnya Bali sebagai main venue dalam Annual Meeting International Monetary Forum World Bank (IMF-WB) Oktober lalu. Dipilihnya Bali sebagai main venue tak lantas karena pulau ini mempunyai daya magis yang tinggi di kancah pariwisata dunia.
Kedatangan orang nomor satu tersebut dapat menjadi testimoni gratis untuk mempromosikan pariwisata nasional ke mancanegara. Pasalnya tokoh-tokoh diatas tak pernah luput dari lensa pemberitaan media. Selain itu, pelaksanaan event-event internasional yang diadakan juga memberikan pengaruh yang signifikan bahwasanya bangsa ini mampu menjadi tuan rumah yang baik, dapat menjamin keamanan serta mempunyai keindahan dan kekayaan yang dapat dipromosikan juga. Sehingga dapat menarik wisatawan untuk berlama-lama menikmati keelokan alam nusantara.
Sektor pariwisata memang dapat membawa percepatan dalam roda perekonomian setiap bangsa. Hal ini dapat dilihat dari salah satu instrumennya seperti jasa transportasi, akomodasi, kuliner, hiburan dan lainnya. Â Lebih lanjut World Travel and Tourism Council (WWTC) memaparkan bahwa industri pariwisata menghasilkan pendapatan dunia per tahun lebih 5,5 % dari perekonomian dunia.
Industri pariwisata ini juga menyerap tenaga kerja sebesar 1 dari 15 tenaga kerja bekerja pada sektor pariwisata. Perusahaan-perusahaan dalam industri pariwisata melakukan investasi per tahun sebesar lebih dari 7,3 % dari total investasi dunia. Selain itu sektor pariwisata menghasilkan penerimaan pajak per tahun (personal taxes) sebesar 6 % dari total penerimaan pajak dunia (total world tax payment).
Peranan pariwisata terbilang cukup besar dalam memacu roda perekonomian bangsa. Sebagai salah satu sub sektor dalam industri kreatif, Pariwisata menjadi salah satu tulang punggung bangsa. Pemerintah merespon cepat potensi ini untuk mengurangi pengangguran dan menumbuhkan ekonomi baru.
Melalui Kementrian Pariwisata, sektor pariwisata terus digenjot dengan adanya Calender of Event (COE). Jember Fashion Carnival (JFC), Dieng Culture Festival, Debus Festival merupakan contoh event-event yang tergabung dalam COE. Pemerintah ingin potensi masing-masing wilayah dapat di eksplor untuk menciptakan ekonomi baru dan mengurangi pengangguran di wilayah terkait.
Selain itu pemerintah juga hadir melalui BE KRAF (Badan Ekonomi Kreatif). Wadah ini hadir untuk memfasilitasi dan mendampingi masyarakat yang mempunyai kreatifitas, ketrampilan dan bakat yang dapat menciptakan industri kreatif sehingga terciptanya lapangan kerja. Hadirnya produk kerajinan seperti batik, replika bangunan, berbagai aksesoris lainnya akan menjadi pendukung dalam geliat sektor pariwisata.
Namun beberapa waktu ini sektor pariwisata dihadapkan dengan adanya kenaikan tiket pesawat dan penetapan bagasi berbayar yang dilakukan oleh pihak maskapai. Perang tarif antar maskapai gencar dilakukan. Tentu, hal ini berimbas pada penumpang dan turis lokal.
Seperti halnya penerbangan di Bandara Internasional Adi Sucipto, Jogjakarta setiap harinya terdapat 20.000 penumpang datang ke bandara, namun dampak kenaikan tersebut mengakibatkan jumlah penumpang menurun hingga sekitar 10.000 penumpang. Bahkan dibeberapa bandara terpaksa mengcancled penerbangan karena tidak adanya penumpang. Akibat penurunan penumpang, juga mempengaruhi jam penerbangan maskapai. Selain itu laporan dari BPS menyebutkan kenaikan harga tiket pesawat membuat pengunjung hotel bintang lima menurun drastis dari biasanya. Pihak pengelola hotel pun mengeluhkan kondisi ini.
Sebagai sang pengadil pertandingan yakni Pemerintah yang diwakili Kementrian Perhubungan telah menentukan regulasi baru terkait penentuan tarif penumpang agar lebih terjangkau. Selain itu juga diberlakukannya diskon tiket pesawat di hari-hari tertentu guna mengembalikan minat masyarakat untuk menggunakan pesawat. Namun kondisi ini belum berdampak signifikan dalam normalisasi pariwisata.
Di saat pariwisata siap mengudara setinggi-tingginya, akan tetapi transportasi udara menjadi kendala. Hasilnya sumbangan pariwisata bagi bangsa tak sebanyak seperti biasa. Berharap Bapak Arif Yahya dan Bapak Budi Karya bisa kembali duduk bersama. Agar pariwisata dapat menjadi salah satu tulang punggung bangsa. Jangan sampai wisatawan lokal berduyun-duyun melancong ke negeri orang hanya karna tiket pesawat yang selangit. Karenanya tangan ini tak mampu mencapit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H