Mohon tunggu...
Najmie Zulfikar
Najmie Zulfikar Mohon Tunggu... Administrasi - Putra : Hamas-ruchan

Pe[ngen]nulis | Konten Kreator YouTube | Channel : James Kalica

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pariwisata, Tulang Punggung Bangsa

15 Juli 2019   14:03 Diperbarui: 15 Juli 2019   14:07 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika membicarakan wisata, bangsa ini seolah tak ada kata habisnya dalam memberikan menu destinasi wisata yang dapat dicoba. Mulai dari wisata alam seperti Gunung Bromo, wisata bangunan seperti Candi Borobudur hingga wisata budaya seperti Tari Kecak, Bali. Rasa-rasanya dari Miangas hingga pulau Rote berbagai macam destinasi wisata hadir untuk memanjakan wisatawan. Tak perlu lagi bepergian jauh ke negeri orang untuk terus-terusan berwisata disana.

Melihat potensi ini, Pemerintah yang diwakili oleh Kemenpar (Kementrian Pariwisata) secara serius membranding Pariwisata ke kancah dunia dengan tagline Wonderful Indonesia. Langkah ini menuai titik terang sehingga mampu memikat wisatawan manca negara. Wisatawan yang datang bukan hanya dari golongan biasa-biasa saja. Namun seorang Kepala Negara pun juga tersihir dengan keelokan nusantara.

Sejarah mencatat, orang nomor satu di Negeri Paman Sam, Barack Obama juga pernah berkunjung ke Indonesia untuk melakukan liburan. Kedatangan Obama ke Indonesia murni untuk liburan setelah selesai tugasnya menjadi Presiden Amerika Serikat. Obama beserta istri dan rombongan memilih Bali sebagai tujuan destinasi wisata.

Selain itu juga ada orang nomor satu dari Timur Tengah yakni Raja Salman. Raja Salman yang dikenal sebagai Raja dari Arab Saudi beserta rombangan keluarganya juga memilih Bali sebagai destinasi wisatanya. Liburan Raja Salman ke Indonesia terbilang sangat fenomenal dan menyita perhatian publik. Pasalnya rombongan yang dibawa begitu banyak dan beliau juga banyak memborong souvenir untuk dibawa ke Negara nya. Barang yang dibelinya diangkut hingga menggunakan kontainer.

Yang paling terakhir dan juga menyita perhatian dunia adalah dipilihnya Bali sebagai main venue dalam Annual Meeting International Monetary Forum World Bank (IMF-WB) Oktober lalu. Dipilihnya Bali sebagai main venue tak lantas karena pulau ini mempunyai daya magis yang tinggi di kancah pariwisata dunia.

Kedatangan orang nomor satu tersebut dapat menjadi testimoni gratis untuk mempromosikan pariwisata nasional ke mancanegara. Pasalnya tokoh-tokoh diatas tak pernah luput dari lensa pemberitaan media. Selain itu, pelaksanaan event-event internasional yang diadakan juga memberikan pengaruh yang signifikan bahwasanya bangsa ini mampu menjadi tuan rumah yang baik, dapat menjamin keamanan serta mempunyai keindahan dan kekayaan yang dapat dipromosikan juga. Sehingga dapat menarik wisatawan untuk berlama-lama menikmati keelokan alam nusantara.

Sektor pariwisata memang dapat membawa percepatan dalam roda perekonomian setiap bangsa. Hal ini dapat dilihat dari salah satu instrumennya seperti jasa transportasi, akomodasi, kuliner, hiburan dan lainnya.  Lebih lanjut World Travel and Tourism Council (WWTC) memaparkan bahwa industri pariwisata menghasilkan pendapatan dunia per tahun lebih 5,5 % dari perekonomian dunia.

Industri pariwisata ini juga menyerap tenaga kerja sebesar 1 dari 15 tenaga kerja bekerja pada sektor pariwisata. Perusahaan-perusahaan dalam industri pariwisata melakukan investasi per tahun sebesar lebih dari 7,3 % dari total investasi dunia. Selain itu sektor pariwisata menghasilkan penerimaan pajak per tahun (personal taxes) sebesar 6 % dari total penerimaan pajak dunia (total world tax payment).

Peranan pariwisata terbilang cukup besar dalam memacu roda perekonomian bangsa. Sebagai salah satu sub sektor dalam industri kreatif, Pariwisata menjadi salah satu tulang punggung bangsa. Pemerintah merespon cepat potensi ini untuk mengurangi pengangguran dan menumbuhkan ekonomi baru.

Melalui Kementrian Pariwisata, sektor pariwisata terus digenjot dengan adanya Calender of Event (COE). Jember Fashion Carnival (JFC), Dieng Culture Festival, Debus Festival merupakan contoh event-event yang tergabung dalam COE. Pemerintah ingin potensi masing-masing wilayah dapat di eksplor untuk menciptakan ekonomi baru dan mengurangi pengangguran di wilayah terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun