Â
Semua tentu sudah mengenal tempe. Rasanya yang enak selalu menggoda lidah. Banyak orang yang menyukainya. Sehingga mudah untuk didapat. Di pasar maupun abang tukang sayur, keberadaanya tak pernah luput dari incaran pembeli. Bahkan, pembeli tak segan-segan memborongnya. Apalagi pembelinya penjual gorengan. Tentu, bakalan ludes diborong.
Inovasi olahan tempe tak hanya sebatas pada gorengan maupun lauk saja. Melainkan dibuat kripik tempe. Selain itu, juga pernah dibuat burger tempe. Bagi sebagian vegan, makanan ini bisa jadi menu pilihan.
Mungkin kita sudah tahu, jika tempe dibuat dari kedelai. Melalui proses fermentasi biji kedelai dengan ragi timbulah senyawa-senyawa baik dan menghasilkan tempe. Selain harganya murah, manfaatnya juga melimpah. Tak salah jika tempe dikenal sebagai makanan yang manfaatnya berlimpah.
Dalam packagingnya dari dulu hingga sekarang, tempe mempunyai dua varian. Kalau tidak dibungkus daun, ya dibungkus plastik. Namun yang membedakannya ada pada bungkus plastik.
Semakin berkembangnya industri pada sektor UMKM. Para pelaku bisnis tempe selalu berinovasi dengan kompetitor lain untuk mendapatkan hati sang pembeli. Oleh karena itu, sering kali kita jumpai produk tempe dari H. Romli (Enak dan Lezat) misalnya atau juga produk dari pelaku bisnis lain.
Itulah mengapa para pelaku ingin membuat sebuah branding untuk produknya agar diingat oleh pembeli. Apalagi banyaknya kompetitor lain yang sama-sama mengetahui bahwa tempe merupakan makanan yang digandrungi semua orang.
Kandungan gizi tempe dan kedelai
Makanan yang satu ini mempunyai kandungan gizi yang baik untuk dikonsumsi oleh tubuh. Namun tahukah kamu bahwa kandungan gizi tempe lebih sedikit jika dibandingkan dengan kedelai. Hal itu telah dibuktikan dalam sebuah riset. Simak perbandingan tabel berikut.
Meskipun kandungan gizi yang dihasilkan tempe lebih sedikit. Bukan berarti kita tidak mengkonsumsi tempe lagi. Namun, tempe mempunyai nilai cerna yang sangat bagus jika dibandingkan dengan kedelai.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Widianarko (2002), bahwa secara kuantitatif, gizi tempe lebih rendah dari kedelai. Namun, secara kualitatif nilai gizi tempe lebih tinggi karena nilai tempe mempunyai nilai cerna yang lebih baik. Mengapa demikian? Karena hal ini disebabkan kadar protein yang larut dalam air akan meningkat akibat aktivitas enzim Proteolitik.
Kandungan Antioksidan pada tempe
Tubuh kita sangat membutuhkan antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Antioksidan dalam tempe berupa isoflavon seperti vitamin C, E, dan Karotenoid. Proses pembentukan antioksidan terjadi saat fermentasi. Hal ini tak terlepas dari adanya bakteri mikrococcus luteus dan coreyne bacterium.
Mengkonsumsi tempe setiap hari juga sangat baik untuk tubuh. Namun, juga tidak boleh berlebihan. Makan tempe secara teratur dapat mencegah penuan dini. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan antioksidan yang terkandung dalam tempe, yang merupakan salah satu yang terbaik.
Sungguh luar biasa, tak perlu inten pergi ke salon ataupun klinik kecantikan untuk mencegah penuaan (aging). Karena dapat menggunakan cara yang alami dan tanpa efek samping.
Selain itu penelitian di North Caroline University, Amerika Serikat menemukan adanya ganestein dan fitoestrogen pada tempe dapat mencegah kanker. Baik itu kanker prostat maupun kanker payudara (sumber : wikipedia.com).
Tempe dapat mencegah anemia dan osteoporosis
Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah. Hal yang dirasakan adalah seperti lemah, letih, dan juga lesu. Rendahnya hemoglobin (sel darah merah) karena kurangnya asupan zat besi, tembaga, seng protein, asam folat dan juga dan vitamin B12.
Jika kita mencermati tabel diatas asupan untuk memproduksi hemoglobin terdapat dalam tempe. Kandungan gizi tempe telah menghasilkan vitamin, zat besi, asam folat maupun lainnya.
Osteoporosis (tulang keropos) disebabkan oleh kurangnya kalsium dalam tubuh. Jika dibiarkan akan makin parah. Bahkan, ancaman pengapuran tulang juga dapat terjadi. Jangan sampai ini terlambat.
Mengkonsumsi tempe sudah termasuk dalam melakukan pencegahan osteoporosis. Karena tempe yang kita makan mengandung kalsium sebesar 155 mg. apalagi ditambah mengkonsumsi susu nabati seperti kedelai secara teratur juga sangat baik. Karena terdapat kandungan kalsium sebesar 222 mg yang secara kuantitatif lebih baik dari tempe.
Tempe mempunyai rasa yang enak dan manfaat yang melimpah, untuk kesehatan tubuh mengapa kita tidak mengkonsumsinya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H