Mohon tunggu...
Najma Tashfiya
Najma Tashfiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Reguler Universitas Muhammadiyah Jakarta

Tulisan ini merupakan hasil media monitoring tentang komunikasi dan pengelolaan crissis untuk luaran mata kuliah issue & crissis manajemen,Konsentrasi Public Relations, Program studi Ilmu Komunikasi ,Fisip,Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dosen Pengampu : Tria Patrianti, S.Sos., M.I.kom.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia Masuk 10 Besar Negara Kasus Kebocoran Data Terbanyak

9 November 2022   17:02 Diperbarui: 9 November 2022   17:10 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh seorang Hacker yang sedang meretas data. (medcom.id)

Adapun sosok bjorka ini juga menjadi bahan pembicaraan semua orang baik pemerintahan maupun warga Negara dan perlu diwaspadai akan kebobolan informasi pribadi lainnya yang terus berkepanjangan.

Peristiwa pembocoran data oleh Bjorka ini seharusnya jadi momentum bagi pemerintah untuk membereskan masalah keamanan siber dan mengoptimalkan pelibatan talenta siber lokal. Kejadian Bjorka dalam membagikan data pribadi adalah sinyal nyata berupa kritik membangun kepada pemerintah untuk berbenah diri dan mengatur ulang prioritas keamanan dan perlindungan privasi. Reskilling juga mutlak dilakukan agar secara berkala sistem keamanan kita dikaji dan disempurnakan.

Dengan adanya kasus Bjorka ini penanganan manajemen crisis yang seharusnya dilakukan oleh praktisi Public relation atau humas menurut CHASE,HOWARD., CORPORATE PUBLIC ISSUES THEIR MANAGEMENT, volume 1, April 1976 adalah sebagai berikut:

Pada tahap awal, sebuah issue muncul kepermukaan ketika sebuah organisasi atau kelompok merasa berkepentingan terhadap suatu masalah (atau kesempatan).

Kedua, menganalisis isu. Yang perlu dicermati, sumber isu bisa dari seorang individu, bisa pula dari organisasi. Kegiatan pada tahap ini bertujuan, menentukan asal isu tersebut yang seringkali sulit karena biasanya isu tidak muncul hanya dari satu sumber saja. 

Disini, kemampuan riset, kualitatif maupun kuantitatif menjadi sangat penting. Tahap riset dan analisa awal ini akan membantu mengidentifikasi apa yang dikatakan oleh individu dan kelompok berpengaruh tentang isu-isu dan memberikan ide yang jelas pada manajemen.

Ketiga, pilihan strategi perubahan isu (Issue Change Strategy Options) meliputi tiga cara:
organisasi tetap berfokus pada sikap lama dan tidak ingin melakukan perubahan (strategi perubahan reaktif) atau organisasi melakukan strategi perubahan adaptif, yang berlandaskan pada perencanaan

mengantisipasi perubahan serta menawarkan dialog konstruktif untuk menemukan sebuah bentuk kompromi atau akomodasi.

berkaitan dengan pilihan-pilihan strategi adalah menjadikan organisasi sebagai pelopor pendukung perubahan. Ini yang disebut dengan strategi dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun