Banyak yang bilang bahwa komunikasi adalah hal yang mudah. Tapi pada faktanya, banyak juga hubungan yang kacau karna komunikasi yang kurang tepat. Bukan hanya terjadi pada suami istri saja, didalam keluarga mungkin banyak sekali kesalahpahaman dalam  berkomunikasi seperti mertua dan menantu, ibu dan pengasuh, bahkan orang tua dan anak.
Kedekatan orang tua dan anak sangat mempengaruhi karakter anak dimasa depan, baik anak perempuan atau laki laki. Banyak anak yang merasa mengobrol dengan orang tua adalah sesuatu yang membosankan, bahkan hanya sekedar formalitas saja.
Sudah disebutkan di beberapa kajian, bagaimana dampak jika seorang anak tidak dekat dengan salah satunya. Jika anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya maka mereka berpeluang besar untuk mencari kasih sayang dari laki laki yang bukan mahromnya, jiwa mereka cenderung rapuh, sehingga ketika ada masalah, mereka akan lebih mudah menyerah.
Jika anak laki laki yang tidak dekat dengan ayahnya, mereka akan kehilangan wujud seorang pemimpin, hal ini bisa membuat mereka kesulitan menjadi pemimpin yang baik ketika sudah menjadi suami.
Begitupun sebaliknya, jika anak perempuan kurang dekat dengan ibunya, mereka akan kurang memiliki kasih sayang, kaku dan kurang hangat. Dan Jika anak laki laki kurang dekat dengan ibunya, mereka akan kurang memiliki rasa empati dan kasih sayang pada istri dan anaknya.
Hal ini bisa terjadi karna aturan di dalam rumah berbeda, ada ibu yang terlalu santai pada anaknya tetapi ayah terlalu ketat dan mengatur. Sehingga anak akan dominan memilih ke ibu.
Orang tua harus faham bahwa, tanggung jawab anak milik bersama. Bukan hanya ibu, tetapi ayah juga.
Artinya, semua aturan yang ada dirumah harus dibuat dari kesepakatan bersama. Aturan yang dibuat harus bisa membuat anak belajar untuk menjadi disiplin bukan karna takut.
Lalu, bagaimana komunikasi yang baik dengan anak?
Beberapa anak biasanya sulit mengungkapkan perasaannya, hal ini disebabkan ketika anak ingin bercerita dengan orang tuanya, mereka kerap kali sibuk dengan urusan masing masing. Atau ketika anak ada masalah, orang tua akan langsung memarahinya tanpa memberi kesempatan anak untuk berbicara atau memberikan pembelaan pada dirinya sendiri.
Komunikasi yang baik adalah adanya timbal balik, yang menguntungkan antara kedua belah pihak. biarkan anak mengungkapkan perasaanya, dengan begitu orang tua akan bisa mengetahui dan mengikuti jalan pikiran anak.