Mohon tunggu...
Najla Maharani
Najla Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Sastra Belanda, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyelusuri Sejarah: Representasi Masa Bersiap dalam Lagu "Bersiap" Karya Wouter Muller

12 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 14 Desember 2023   15:13 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu mungkin pernah mendengar tentang peristiwa sejarah Masa Bersiap, masa kekerasan yang terjadi di Indonesia seusai Perang Dunia II. Bagi banyak orang Belanda keturunan Indonesia, Bersiap adalah momen penuh ketakutan, kesedihan, dan kehilangan. Masa Bersiap (1945-1946) adalah masa yang penuh dengan ketegangan dan ancaman bagi orang Indo-Belanda. Bagi orang Indo-Belanda, periode ini ditandai dengan kehilangan harapan. Banyak dari mereka kehilangan nyawa atau harta benda. Ada pula mereka yang selamat dari bahaya, tetapi harus meninggalkan tanah air untuk selamanya.

Dalam hal ini, Wouter Muller, musisi Indo-Belanda, berusaha mengungkapkan perasaan ini lewat lagunya Bersiap. Lagu ini seperti jendela ke masa lalu. Dikutip dari situs resminya, Wouter Muller (1947-2022) adalah seorang penyanyi dan penulis lagu dan musisi keturunan Indonesia. Dia lahir di Bandung dan meninggal di Enschede, Belanda. Muller dikenal dengan grup folk ‘Jakkes’ dari Timur Belanda, mereka memiliki 2 album. Di kota tempat tinggalnya, Enschede, Muller mendirikan grup ‘Quasimodo’ yang hingga tahun 1999 menjadi band pendamping Willem Wilmink. Muller menulis musik dan liriknya sendiri (dalam bahasa Belanda) dan juga menciptakan musik untuk Willem Wilmink dan lainnya seperti Wieteke van Dort. 

Dalam lagu Bersiap, Muller menggambarkan pengalaman keluarganya selama periode ini melalui lirik yang menyentuh dan puitis. Lagu ini benar-benar mampu menciptakan pengalaman yang hampir nyata bagi para pendengarnya. Berikut merupakan lirik dari lagu tersebut. 

zij kwam vrij uit Ambarawa *, 24 jaar

en zo vernederd door de Jappen, afgeschoren haar

maar ze voelde zich weer vrij en had hoop in haar hart

ging op zoek naar haar geliefde voor een nieuwe start

maar ze hoorde van verre steeds vaker dat geroep

dat zij niet eerder kende, maar dat angst aanjoeg….

Bersiap bersiap 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun