Dalam pembinaan, seseorang memperoleh pengetahuan dan pemahaman dengan mendemonstrasikan suatu proses kepemimpinan, pengarahan, ini mencakup elemen-elemen seperti guru, siswa, tujuan, dll. Dan tidak hanya memberikan teori tetapi juga pengalaman yang dapat diterapkan dalam setiap individu.Â
Ketika seorang pemula belajar membaca al-qur’an dengan menggunakan metode ini, dilakukan secara rutin serta maksimal, maka hasilnya dapat melantunkan ayat-ayat al-qur’an dengan tartil, sebagaimana tidak terburu-buru dan dimulai dengan huruf-huruf yang jelas, sehingga orang tersebut setelahnya dapat melakukan sesuatu yang positif hasil dari pemahaman dan pengetahuan tentang lingkungan sekitarnya. Metode membaca al-qur’an merupakan kunci pertama pondasi belajar al-qur’an pada anak.
Metode tilawati ini bisa dipelajari dimana saja, misalnya saat orang tua menitipkan anaknya di sekolah atau di tempat pengajian yang mengajarkan al-qur’an. Jadi tidak lagi masalah orang tua saat mencari tempat anak-anak mereka belajar mengaji, cara membaca al-qur’an juga menarik perhatian pada perbedaan gaya membaca (qira’ah) yang dikenal dalam tradisi bacaan al-qur’an.Â
Umat islam mengenal dan berbagai gaya membaca, seperti hafs qira’ah dan warsh qira’ah. Metode membaca al-qur’an ini dapat melipatkan pelatihan khusus dalam menguasai satu atau lebih gaya bacanya, metode tilawati ini pun merupakan bagian dari memberikan pendekatan terstruktur untuk menghafal dan melafalkan ayat-ayat al-qur’an secara akurat.
Umumnya, seorang pemula yang menggunakan metode tilawati ini untuk menghafal qur’an yang dibimbing oleh seorang guru atau qori yang berpengalaman.
“ metode ini dipadukan dengan lagu atau irama “ (sebagaimana yang diungkapkan siti saodah, bahwa metode tilawati dalam proses kegiatan pembelajaran lebih fokus membaca al-qur’an serta didukung dengan lagu atau irama yang khas)Â
Metode tilawati terutama menggunakan irama rost, lantunan irama ini membuat seorang pemula dapat lebih menyenangkan dan tidak mudah bosan akan hal lain. Metode tilawati ini siswa dapat membaca al-qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid, serta dapat memahami isinya dan menerapkannya dalam beribadah kepada allah swt.
 Biasanya yang sering digunakan para pengajar untuk mengajarkan tajwid yang sesuai dengan metode tilawati salah satunya menggunakan matan tuhfatul athfal, dimana matan ini memiliki bahasan yang lengkap untuk mengawali seorang pemula mempelajari al-qur’an (Saodah & Mustajab, 2022).
Lalu, bagaimana jika seorang pemula “ dapat mudah memahami makna-makna yang terkandung di dalam al-qur’an “ dalam mempelajari metode tilawati, sebagaimana yang diungkapkan oleh abdul aziz abdur rauf, metode tilawati merupakan membaca al-qur’an dengan bacaan menampilkan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melafadzkan agar lebih mudah untuk memahami makna-makna yang terkandung di dalam al-qur’an. Karena pada dasarnya memahami al-qur’an yang baik juga harus memahami maknanya, dan akan membantu meningkatkan kualitas bacaan orang tersebut.Â
Selanjutnya, Thontowi (1993: 105) mengatakan “metode ini juga memiliki faktor internal yang baik untuk seorang pemula, Terdapat faktor internal yang dapat mempengaruhi keberhasilan membaca al-qur’an “, Menurut ahmad thontowi, beliau mengemukakan beberapa faktor salah satunya faktor internal, dimana ada faktor psikis yang dapat mempengaruhi keberhasilan membaca al-qur’an. (Pribadiyanto, 2022)
Dengan adanya motivasi, proses berpikir, intelegensi, sikap, perasaan dan emosi. Benar sekali, seorang pemula dapat menjadi lebih cepat untuk mencapai keberhasilan.Â
Karena dari motivasi tersebut dapat meningkatkan proses istiqomah dalam membaca al-qur’an, dan berpikir bahwa mempelajari al-qur’an itu mudah sekali karena terdapat bimbingan langsung dari para ahli, arahan tersebut sangat efektif. ketika guru membaca, lalu muridnya mengikuti setelahnya, begitupun seterusnya. Pendekatan klasikal antara 15-60 menit untuk meningkatkan minat baca seseorang. Dengan adanya faktor pendukung di metode ini, seseorang akan cepat merasakan keberhasilan. Dari hasil tersebut seseorang dapat terus mengulang-ngulang bacaan yang sudah dipelajari.Â
Selanjutnya dari motivasi untuk para pemula yang rutin membaca al-qur’an dan mempraktekan metode tilawati ini, pemula dapat mengetahui tujuan hidup dalam al-qur’an yang memberikan pemahaman yang jelas tentang tujuan hidup manusia di dunia ini. Karena memahami makna ayat-ayat al-qur’an akan menentukan arah hidup yang lebih indah dan jela, membaca al-qur’an juga dapat mencapai ketenangan dan ketentraman jiwa, di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, membaca al-qur’an dapat membawa ketenangan di jiwa yang resah.Â
Maka dari itu ketika seorang membaca al-qur’an harus melakukannya dengan ikhlas untuk mendapatkan rahmat dan hidayah dari allah swt, tidak mengharap prestasi, mengejar pujian atau keuntungan duniawi.Â
Dalam membaca al-qur’an harus menjaga sikap rendah hati dan menyadari bahwa al-qur’an adalah wahyu suci yang datang dari allah swt, sikap ini membantu mengasimilasi ajaran dan petunjuk yang terkandung di dalamnya. Lalu saat membaca al-qur’an seorang pemula harus sepenuhnya mengungkapkan pikiran dan perasaanya, berkonsentrasi pada makna bacaan dan menjauhkan pikiran yang mengganggu, dengan rasa hormat seseorang dapat merasakan kedalaman dan kekuatan ayat-ayat al-qur’an.
Selanjutnya,selain itu untuk meningkatkan kualitas bacaanya, mereka juga harus mengamalkan apa yang sudah dipelajari dari mulai awal bismillah hingga hamdallah dengan menerapkan metode tilawati ini, tidak lupa dengan nada rost nya dan terus dipantau oleh orang yang terdekat ataupun yang sudah ahli.
Perlu di ingat bahwa motivasi membaca al-qur’an bisa berbeda pada setiap individu, beberapa orang mungkin memiliki motif yang lebih baik dan unik, serta memiliki variasi yang berbeda, seperti ada yang menggunakan metode qiro’ati, iqra’, metode qur’ani dan lain sebagainya. Oleh karena itu, terus mempelajari dan membaca al-qur’an terutama menggunakan metode ini sangat penting untuk memperdalam dan terus memahami melalui pendekatan yang objektif dan terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Pribadiyanto, E. E. (2022). Penerapan Metode Tilawati untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran Peserta Didik. Gunung Djati Conference: Islamic Religion Education Conference I-RECON 2022, 10, 338–350. https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/gdcs/index
Saodah, S., & Mustajab, M. M. (2022). Implementasi Metode Tilawati dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Untuk Meningkatkan Kualitas Membaca: Di Sd Salman Al-Farisi Full Day School Bandung. Islamic Journal of Education, 1(1), 26–33. https://doi.org/10.54801/ijed.v1i1.1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H