Mohon tunggu...
Siti Najla Hanaaus Sholihah
Siti Najla Hanaaus Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN “Veteran” Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Formulasi Kebijakan Directive on Single-Use Plastics di Eropa

1 Juni 2024   16:17 Diperbarui: 2 Juni 2024   09:38 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Selain itu, ketergantungan masyarakat terhadap produk plastik sekali pakai juga menjadi salah satu kendala dalam penerapan kebijakan ini. Masyarakat akan merasa sulit untuk move on dari penggunaan plastik sekali pakai karena penggunaan plastik sekali pakai praktis dan nyaman. 

Keempat adalah menelaah waktu yang digunakan untuk penerapan kebijakan Directive on Single-Use Plastics. Waktu yang digunakan sejak penerapan kebijakan ini adalah kurang lebih 5 tahun dari tahap riset hingga transposisi ke hukum nasional dan penyesuaian oleh industri. Di tahun ke-6, kebijakan ini mulai di implementasikan oleh seluruh negara anggota dan akan dilakukan monitoring, penegakan, dan evaluasi secara berkala.

Kelima adalah menganalisis efek samping dari penerapan kebijakan ini. Efek samping yang mungkin ditimbulkan dari penerapan kebijakan ini adalah pada awal penerapan kebijakan tersebut pelaku industri akan sulit menyesuaikan diri dan menimbulkan kontroversi karena biaya yang dikeluarkan cukup besar sehingga tidak mudah bagi mereka untuk berpindah dari memproduksi plastik ke produk alternatif baru.

PERUMUSAN OPSI KEBIJAKAN

Setelah melakukan analisis alternatif kebijakan, langkah selanjutnya adalah perumusan opsi kebijakan. Perumusan opsi kebijakan dapat dianalisis menggunakan teknik curah gagasan. Teknik perumusan opsi kebijakan dengan curah gagasan dapat dilaksanakan melalui diskusi, forum, maupun konferensi secara formal atau informal. Selain itu, diskusi dapat dilakukan dengan pakar, konsultan, maupun masyarakat untuk menyaring berbagai opini atau perspektif yang digunakan untuk pertimbangan keputusan. 

Metode ini tepat digunakan dalam perumusan kebijakan Directive on Single-Use Plastics karena Dalam forum diskusi ini semua pendapat dari para pihak akan didengarkan dan dipertimbangkan untuk mengukur alternatif kebijakan mengukur alternatif kebijakan yang paling tepat untuk menyelesaikan permasalahan terkait hal ini. Kemudian, alternatif kebijakan ini akan diurutkan menurut tingkat keefektifannya. 

Formulasi kebijakan Directive on Single-Use Plastics bertujuan untuk memilih alternatif terbaik yang dapat digunakan untuk mengatasi isu penggunaan produk plastik sekali pakai yang berlebihan di negara anggota Uni Eropa. Walaupun berbagai alternatif telah dipilih dan diterapkan, kebijakan ini tetap membutuhkan evaluasi dan perubahan untuk penyempurnaan agar dapat berjalan dengan baik dan diterima oleh masyarakat.

Sumber:

Poggemann, T. (2024, January 24). Single-use plastic directive in the European Union. Reverse Logistics Group. https://rev-log.com/key-considerations-for-epr-in-the-new-year-2/#:~:text=The%20Directive%20(EU)%202019%2F,towards%20a%20more%20circular%20economy.

Single-use plastics. Environment. (n.d.). https://environment.ec.europa.eu/topics/plastics/single-use-plastics_en

EU restrictions on certain single-use plastics. Environment. (n.d.-a). https://environment.ec.europa.eu/topics/plastics/single-use-plastics/eu-restrictions-certain-single-use-plastics_en

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun