Mohon tunggu...
Najla Dinda N
Najla Dinda N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sains Informasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UPN Veteran Jakarta

Mahasiswa Sains Informasi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Teknologi Artificial Intelligence dan Alih Daya Sumber Daya Manusia

18 Juni 2023   13:30 Diperbarui: 18 Juni 2023   13:36 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari beberapa definisi di atas, kecerdasan buatan memberikan tes kecerdasan lingkungan dan teoritis. Teori-teori ini nantinya dapat direpresentasikan dalam bahasa pemrograman dan penerapannya didemonstrasikan pada komputer nyata. Sama seperti manusia yang memiliki otak, komputer juga memiliki perangkat lunak yang berfungsi sebagai otak. Manusia mampu memecahkan berbagai masalah bukan hanya karena memiliki otak yang mampu berpikir dan menganalisis, tetapi juga karena memiliki basis data, pengetahuan, dan kumpulan informasi, yang semuanya diperoleh melalui pengalaman dan pembelajaran.

Era awal adopsi AI telah berakhir. Saat ini, penggunaan kecerdasan buatan semakin umum dalam kehidupan sehari-hari, terutama di berbagai bidang bisnis, termasuk manajemen sumber daya manusia.

Hal-hal yang dipengaruhi Artificial Intelligence dalam bidang bisnis

  • Kecerdasan buatan dapat membantu perusahaan mempersonalisasi pengalaman berbelanja pelanggan mereka. Pada titik ini, jika pelanggan menerima iklan yang sesuai dengan kebutuhannya, kemungkinan untuk membeli produk tersebut lebih tinggi.
  • Saat ini banyak teknologi kecerdasan buatan berupa chatbot yang memungkinkan pelaku bisnis atau instansi untuk berinteraksi dengan pelanggan tanpa batas waktu. Dengan kata lain, pelanggan dapat berinteraksi dengan perusahaan kapan saja.
  • Kecerdasan buatan juga dapat digunakan oleh perusahaan dalam pengolahan data. Informasi yang diolah oleh kecerdasan buatan tentunya memiliki keunggulan untuk dapat memprediksi tren masa depan.

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan dapat memudahkan perusahaan untuk melakukan berbagai aktivitas yang membutuhkan banyak waktu dan sumber daya. Penggunaan kecerdasan buatan juga mempermudah perencanaan produk dan layanan yang dibutuhkan pelanggan perusahaan.

Tantangan penggunaan Artificial Intelligence

Namun selain kelebihan yang ditawarkan kecerdasan buatan, ada juga tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan terbesar adalah ketakutan akan pengangguran akibat otomatisasi AI. Namun, banyak yang berpendapat bahwa AI dapat membuka peluang baru untuk menciptakan pekerjaan yang lebih baik dan lebih bermanfaat.

Selain itu, masalah keamanan data menjadi perhatian. Penggunaan kecerdasan buatan dapat membuka celah untuk serangan siber, sehingga mengamankan data yang digunakan oleh kecerdasan buatan memerlukan tindakan. Kita perlu memastikan bahwa pengembangan AI dilakukan dengan cara yang paling etis dan bertanggung jawab. Kita perlu memastikan bahwa AI digunakan untuk kebaikan dan manfaat bagi seluruh umat manusia.

Banyak tempat kerja dipengaruhi oleh kecerdasan buatan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk mempersiapkan dan mengatasi potensi kesulitan dari teknologi ini. Perusahaan perlu mengatasi masalah kepercayaan dan bias yang diciptakan oleh AI melalui implementasi yang efektif. Cepat atau lambat kecerdasan buatan akan mengubah dunia kita, baik di tempat kerja maupun di luar. Alih-alih berfokus pada kekhawatiran dan ketakutan ini, perusahaan harus menggunakan teknologi baru ini untuk memastikan dan menerapkan sistem AI yang paling efektif untuk meningkatkan dan "mengoptimalkan" kecerdasan manusia.

Kedepannya AI akan semakin kompleks dengan segala keberhasilannya, maka sebaiknya masyarakat selalu memperbaharui ilmunya terutama di bidang teknologi, dan meningkatkan kreatifitasnya, sehingga akan sulit tergantikan keberadaannya dengan AI. Sementara AI pada dasarnya dapat menggantikan tenaga manusia, namun AI tidak pernah bisa menggantikan sisi emosional manusia. Oleh karena itu, masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia harus terus menjaga dan mengembangkan kecerdasan emosionalnya agar mampu bertahan di masa depan. Kita harus hidup sebagai manusia sejati dengan cinta, kasih sayang, dan kepedulian terhadap orang lain untuk membuat hidup lebih baik.

Referensi

Atila, A. (2021, April 15). Artificial Intelligence Dalam Mempengaruhi Sumber Daya Manusia. https://www.jojonomic.com/blog/artificial-intelligence-dalam-mempengaruhi-sumber-daya-manusia/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun