Mohon tunggu...
Najla Dinda N
Najla Dinda N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sains Informasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UPN Veteran Jakarta

Mahasiswa Sains Informasi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Teknologi Artificial Intelligence dan Alih Daya Sumber Daya Manusia

18 Juni 2023   13:30 Diperbarui: 18 Juni 2023   13:36 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi informasi terus berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Perangkat lunak dan perangkat keras komputer bersaing untuk saling melengkapi. Perangkat lunak membutuhkan perangkat keras yang lebih canggih dan sebaliknya. Berdasarkan hasil kompetisi tersebut, tidak heran jika pada suatu saat kita sering mendengar dan mengetahui tentang tampilan software dan hardware komputer dengan spesifikasi yang berbeda dari sebelumnya, dan hal tersebut tentu saja terjadi dengan fitur yang lebih canggih.

Pada paruh pertama milenium kedua, tantangan yang dihadapi perusahaan atau organisasi menjadi semakin serius dan kompleks. Berbagai bentuk ketidakpastian muncul, seperti globalisasi yang cepat, percepatan inovasi dan persaingan yang semakin ketat, yang menyebabkan ketidakstabilan, kompleksitas, dan ambiguitas pasar (Schwenker & Wulf. 2013 : 38). 

Era ini lebih dikenal dengan era Industri 4.0 atau era Revolusi Industri 4.0 (disingkat RI 4.0), yang ditandai dengan meningkatnya digitalisasi di segala bidang untuk menghubungkan manusia, objek, dan sistem secara real time (Hecklau et al., 2016) : 2). 

Otomasi dan berbagi data besar dalam teknologi manufaktur adalah tren yang hampir tak terelakkan untuk membuat perusahaan tetap kompetitif. Kecerdasan buatan (artificial intelligence), robot, Internet of Things (IoT), kendaraan otonom, nanoteknologi, bioteknologi, penyimpanan energi. Teknologi 3D, komputasi kuantum, komputasi awan, dan komputasi kognitif juga berkembang pesat (Hecklau et al., 2016 : 2: Aainz & Aellaniz, 2017; 1; Gessler & Kryss, 2013; 37)

Kecerdasan buatan adalah inovasi baru dalam sains. Keberadaan kecerdasan buatan dimulai dengan munculnya komputer modern pada tahun 1940-an dan 1950-an. Kecerdasan buatan adalah alat atau komputer yang dapat melakukan tugas yang dilakukan oleh manusia, sehingga kecerdasan buatan juga dapat digunakan dalam permainan. Secara teknis, AI hanyalah alat. Secara teknis, ini lebih luas. Permasalahan kecerdasan buatan terkait dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat dan terkait kebijakan/strategi lembaga negara dan industri telekomunikasi. Ketiganya saling terkait dan karenanya tidak dapat dipisahkan secara parsial ketika menganalisis masalah yang ada.

Dalam perkembangannya, komputer berperan sebagai pengolah data dan penghasil data. Komputer juga berperan dalam pengambilan keputusan. Pakar komputer tidak puas hanya dengan fitur ini, tetapi terus mengembangkan komputer agar bisa memiliki kemampuan seperti manusia. Pakar komputer sering menyebutnya sebagai komputer cerdas.

Pemrosesan komputer berbasis teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) kini seolah bukan lagi sekedar harapan dan keinginan, melainkan segera menjadi kenyataan dan dapat digunakan di komputer pribadi seiring dengan kemajuan teknologi. Metode penyelesaian masalah dengan mengadopsi bentuk, karakter, dan cara hidup manusia di dunia kini banyak digunakan oleh para ahli komputer sebagai bahan penelitian dan kajian, khususnya di bidang teknologi kecerdasan buatan.

           

Apa Itu Artificial Intelligence?

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)  adalah salah satu cabang teknologi informasi yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat bekerja sebaik manusia, bahkan lebih baik dari manusia.         

Para ahli terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan agar bisa berkembang pesat. Kecerdasan buatan (AI) adalah area yang memungkinkan komputer melakukan tugas lebih baik daripada manusia (A. Simon). Knight dan Rich setuju dengan Simon bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah cabang komputasi yang terlihat membangun komputer secara manusiawi, jika tidak lebih unggul. Kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang mempelajari (dalam pengertian desain) sistem komputer cerdas, yaitu sistem yang menunjukkan ciri-ciri berpikir seperti manusia ((Avron Barr dan Edward E. Feigenbaum (1982)).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun