Mohon tunggu...
Najiha Ain Fatihah
Najiha Ain Fatihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ahwal syakhsiyah

UIN RMS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkawinan akibat Hamil di Luar Nikah (Married by Accident)

1 Maret 2023   20:01 Diperbarui: 1 Maret 2023   20:04 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

Kemajuan pada anak-anak, khususnya remaja, membutuhkan perhatian yang serius dari orang tua. Mereka bertumbuh menjadi generasi penerus yang akan dijadikan tumpuan bangsa dan mewariskan kelangsungan hidup bangsa di masa depan. Peran orang tua mereka sangant mempengaruhi sebagai sumber dukungan di kemudian hari, keadaan emosi mereka bisa berbeda-beda. Seringkali remaja mengalami kecemasan, sering percaya bahwa ada sesuatu yang salah, dan sering mengaku mengalami mimpi buruk. Kecemasan remaja tersebut antara lain bersumber dari kekhawatiran diperhatikan, dihakimi, dan dibicarakan orang lain.

Perlunya pendidikan seks di kalangan remaja ini , karena berbagai eksternal yang negatif sudah merasuk kedalam diri remaja. Pengaruh yang tidak terbendung itu adalah masuknya bahan bacaan, gambar-gambar porno dan kisah pornografi yang bisa dilihat di kamar remaja secara sendiri, Masuknya bahan bacaan, gambar-gambar porno, dan cerita-cerita porno yang tak henti-hentinya ditampilkan di ruang-ruang remaja sendiri merupakan pengaruh yang tak terbendung. Hal ini disebabkan oleh kondisi sosial yang sangat perlu diperhatikan saat ini. Hal ini merupakan salah satu dampak dari globalisasi yang menyebabkan cepatnya penyebaran informasi barat lintas generasi. Karena itu, budaya Barat memberikan kebebasan dalam segala bidang, termasuk seks. Remaja muda menjadi banyak bicara, sehingga mereka berpartisipasi dalam kegiatan di luar ruangan. Belum lagi dampak teknologi seperti internet yang kini banyak menyajikan pemandangan seru.

Hal itu tidak seharusnya dilakukan dan dipersalahkan oleh remaja jika ingin menunjukkan jati dirinya di masa transisi. untuk pria yang ingin menunjukkan kejantanannya. Mengenai keinginan perempuan untuk menunjukkan atau mencoba apakah dia perempuan normal atau tidak, selama ini banyak kasus kehamilan atau kelahiran di luar nikah yang dilakukan oleh siswa SMP.

Pembahasan

Pernikahan wanita hamil ini sudah banyak terjadi ditengah kalangan masyarakat karena ada banyak faktor yang mendorong anak melakukan hal tersebut diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan terhadap seks, kurangnya ilmu agama, terlalu bebasnya pergaulan baik itu pengaruh teman sebaya ataupun lingkungan, kurangnya perhatian orang tua baik disebabkan karena faktor ekonomi, pendidikan ataupun pola asuh, menurunya norma sosial, media massa dan pengaruh globalisasi.

Memang pergaulan di kalangan remaja dan anak muda sekarang sudah sangat mengkhawatirkan. Tidak sedikit di antara mereka yang terjebak dalam pergaulan bebas. Tidak heran jika banyak remaja yang masih usia belia telah menikah disebabkan hamil duluan hasil dari perbuatan zina.

sama halnya dengan sebab terjadinya pernikahan wanita hamil yang pertama yaitu:

a). Faktor Pendidikan, pendidikan adalah proses mengubah prilaku dan sikap seseorang. Ada banyak latar belakang mempengaruhi cara orang tua mendidik anaknya dengan cara yang  berbeda. Karena gaya pengasuhan yang diwariskan kepada anak-anak terkait erat dengan kompetensi orang tua dalam memahami psikologi remaja, maka orang tua harus memiliki pengetahuan ini.

b). Faktor Ekonomi, keluarga dengan sumber daya keuangan yang terbatas tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya dengan pendidikan formal yang berkualitas, sehingga menghalangi mereka untuk memiliki wawasan atau yang luas.

c). Faktor Agama, penanaman agama yang tidak diajarkan sejak masa kecil menyebabkan hal tersebut, dan akibatnya, iman seorang remaja mudah goyah, sekalipun mereka dididik dengan baik dalam mata pelajaran agama sejak kecil. Karena pengaruh budaya asing terhadap cara berpikir mereka meremehkan hukum agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun