Mohon tunggu...
Hamdan Najarudin
Hamdan Najarudin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru, blogger

Orang yang sehari-harinya bergelut dengan anak-anak, yang berharap agar apa yang di sampaikan mampu membuat mereka menjadi anak-anak yang hebat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hal yang Sering Dilupakan Anak-anak terhadap Perlakukan Gurunya

10 November 2022   19:55 Diperbarui: 10 November 2022   20:12 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada anak yang mungkin langsung menerima hukuman yang diberikan, tapi ada juga yang mungkin kesal menjalani hukuman yang diberikan oleh guru. Hukuman itu diberikan tentu saja sebagai bentuk sanksi agar anak-anak tidak mengulangi perbuatannya. 

Padahal ada hal lain kenapa hukuman itu diberikan. Selain ada nilai mengajarkan tanggung jawab, di sana juga kita ingin mengajarkan kalau hukuman itu sebagai bentuk pengingat kepada diri mereka agar mereka lebih disiplin dan menghargai waktu.

4. Marah Kalau Tidak Fokus di Kelas

Tidak jarang guru marah kepada anak-anak kalau sedang menjelaskan materi pelajaran. Bahkan, sebagian guru ada yang sampai menggebrak meja, saking keselnya karena tidak didengarkan ucapannya. 

Lagi-lagi sebagai guru melakukan sikap marah seperti itu bukan hanya mau didengarkan saja, tetapi lebih kepada agar mereka memiliki sikap menghargai orang yang sedang bicara. Menurut saya hal itu penting ditanamkan sejak dini. 

5. Melarang Menyontek

Hal lain yang juga sering kali disalahartikan oleh anak-anak adalah ketika guru melarang anak-anak menyontek ketika ujian atau ulangan berlangsung. Bagi sebagian anak-anak menyontek adalah jalan satu-satunya untuk mendapatkan jawaban demi nilai yang bagus. 

Padahal larangan menyontek itu kita sampaikan kepada anak-anak, tiada lain hanya ingin mengajarkan kepada anak-anak apa arti sebuah kejujuran dan rasa percaya diri. Jujur dengan tidak melihat hasil kerja orang lain, dan percaya diri pada kemampuan dan hasil sendiri. Mengejar prestasi memang ok, tetapi kejujuran lebih utama. 

6. Memberikan Tugas

Hal terakhir yang sering juga dianggap kurang senang bagi anak-anak adalah banyaknya tugas yang diberikan guru. Mereka menganggap seolah-olah guru tidak mengerti akan kondisi anak-anak, yang sudah capek, jenuh, lelah karena banyaknya tugas yang harus dikerjakan. 

Guru memberikan tugas tidak lebih dan tidak bukan hanya mengajarkan kepada anak-anak agar memiliki sikap yang penuh tanggung jawab dan siap menerima tantangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun