Ada anak yang mungkin langsung menerima hukuman yang diberikan, tapi ada juga yang mungkin kesal menjalani hukuman yang diberikan oleh guru. Hukuman itu diberikan tentu saja sebagai bentuk sanksi agar anak-anak tidak mengulangi perbuatannya.Â
Padahal ada hal lain kenapa hukuman itu diberikan. Selain ada nilai mengajarkan tanggung jawab, di sana juga kita ingin mengajarkan kalau hukuman itu sebagai bentuk pengingat kepada diri mereka agar mereka lebih disiplin dan menghargai waktu.
4. Marah Kalau Tidak Fokus di Kelas
Tidak jarang guru marah kepada anak-anak kalau sedang menjelaskan materi pelajaran. Bahkan, sebagian guru ada yang sampai menggebrak meja, saking keselnya karena tidak didengarkan ucapannya.Â
Lagi-lagi sebagai guru melakukan sikap marah seperti itu bukan hanya mau didengarkan saja, tetapi lebih kepada agar mereka memiliki sikap menghargai orang yang sedang bicara. Menurut saya hal itu penting ditanamkan sejak dini.Â
5. Melarang Menyontek
Hal lain yang juga sering kali disalahartikan oleh anak-anak adalah ketika guru melarang anak-anak menyontek ketika ujian atau ulangan berlangsung. Bagi sebagian anak-anak menyontek adalah jalan satu-satunya untuk mendapatkan jawaban demi nilai yang bagus.Â
Padahal larangan menyontek itu kita sampaikan kepada anak-anak, tiada lain hanya ingin mengajarkan kepada anak-anak apa arti sebuah kejujuran dan rasa percaya diri. Jujur dengan tidak melihat hasil kerja orang lain, dan percaya diri pada kemampuan dan hasil sendiri. Mengejar prestasi memang ok, tetapi kejujuran lebih utama.Â
6. Memberikan Tugas
Hal terakhir yang sering juga dianggap kurang senang bagi anak-anak adalah banyaknya tugas yang diberikan guru. Mereka menganggap seolah-olah guru tidak mengerti akan kondisi anak-anak, yang sudah capek, jenuh, lelah karena banyaknya tugas yang harus dikerjakan.Â
Guru memberikan tugas tidak lebih dan tidak bukan hanya mengajarkan kepada anak-anak agar memiliki sikap yang penuh tanggung jawab dan siap menerima tantangan.Â