Bicara tentang pertanyaan kenapa ibu kota harus di pindah? Ini adalah masalah semua elemen negara bukan hanya para pimpinan pusat saja, karena proses perpindahan Ibu kota yang baru ini tentu harus ada dasar atau kesepakatan antar semua masyarakat Indonesia, jika ada masyarakat yang tidak setuju maka presiden harus mencari cara agar meyakinkan masyarakat Indonesia. Kembali ke pertanyaan tadi kenapa ibu kota harus dipindah? Sekarang kita lihat di Ibu kota negara Indonesia yaitu Jakarta, di Jakarta sendiri bisa kita lihat sudah terlalu menumpuk baik dari segi kemacetan, tingkat kualitas udara yang semakin memburuk dan masih banyak lagi. Hal tersebut yang membuat Presiden Joko Widodo menginginkan agar Ibu kota sebaiknya dipindah saja agar tidak terlalu menumpuk di Jakarta.
Pemerintah Indonesia telah memutuskan terkait dengan kepindahan Ibu kota yang baru. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa beban yang ada di Jakarta sudah terlalu berat, itulah yang menyebabkan kenapa Ibu kota dipindah. ibu kota yang baru dipindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur, berkaitan dengan pemindahan Ibu kota Indonesia yang baru yaitu di Kalimantan Timur maka semua sarana transportasi, infrastruktur baik itu infrastruktur jalan ataupun infrastruktur ibu kota yang lainnya terus digenjot demi kenyamanan dan keamanan ibu kota Indonesia yang baru. Seperti contohnya pembangunan jalan tol Balikpapan -- Samarinda, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman yang terletak di Samarinda, PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Kaltim, pemabgunan pembangunan infrastruktur sudah selesai demi tercapainya tujuan untuk pemindahan Ibu kota negara Indonesia.
Provinsi kalimantan adalah provinsi yang berada di tengah-tengah Negara Indonesia. Lebih tepatnya Kalimantan Timur karena rencananya Ibu Kota Indonesia akan dipindah di provinsi Kalimantan Timur, Selain letak Provinsi kalimantan Timur yang strategis resiko akan terjadinya bencana seperti banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi dan tanah longsor sangat minim. Pulau kalimantan ini terletak di sebelah utara Pulau Jawa, sebelah timur Selat Malaka, berada di Barat pulau sulawesi dan disebelah selatan Filipiina. Sehingga itulah yang menjadi alasan Presiden Joko Widodo memindah Ibu Kota ke Kalimantan agar hubungan dengan negara-negara lain menjadi lebih dekat. Lalu kenapa pemindahan ibu kota tidak di luar Pulau Kalimantan, misalnya di pulau Jawa kenapa? Karena dari segi wilayah Pulau Jawa sudah terlalu sibuk dalam artian pusat perdagangan, perindustrian dan lain-lain sudah terlalu menumpuk di pulau jawa dan jumlah penduduk yang sudah terlalu padat, sehingga hal tersebut yang membuat Presiden Joko Widodo mencoba untuk memajukan pulau-pulau yang lain agar tidak terjadi kesenjangan antar pulau dengan cara menjadikan Kalimantan sebagai ibu kota baru negara Indonesia supaya semua Pulau yang ada di Indonesia menjadi daerah yang maju
Akan tetapi dalam proses perpindahan Ibu Kota Indonesia ini tidak selamanya mudah dan lancar, karena di Kalimantan juga terdapat masyarakat adatnya sendiri yaitu warga adat daya Paser kabupaten Penajam Paser Utara yang seakan cemas lahannya tergusur akibat dari perpindahan Ibu kota yang baru, karena jika nantinya ibu kota sudah dipindah ke Kalimantan maka bukan tidak mungkin nantinya akan banyak masyarakat Indonesia yang lainnya yang ingin tinggal atau bahkan mencari pekerjaan disana, sehinggal hal tersebut nantinya yang akan membuat masyarakat adat menjadi tergusur, pasalnya di Kalimantan sendiri ada kurang lebih 13 wilayah adat yang dekat dengan wilayah yang nantinya akan dijadikan ibu kota baru. Karena warga adat sendiri tentu memiliki hukum sendiri terkait dengan lahan atau wilayahnya, pasalnya sebagian besar tanah milik warga adat banyak yang sudah beralih fungsi menjadi infrastruktur infrastruktur, padahal lahan tersebut adalah makam nenek moyang mereka. Tentu ini seharusnya menjadi dasar pertimbangan dan pencapaian bagaimana agar semua masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Kalimantan agar mereka dan kita semua merasakan keuntungannya.
Di sisi lain, lokasi ibu kota yang baru ini juga berdekatan dengan perkotaan yang sudah berkembang seperti Samarinda dan Balikpapan, oleh karena itu proses penunjang untuk ibu kota yang baru ini juga nantinya akan semakin berkembang pesat karena ditunjang dengan kota-kota besar di sekelilingnya. Selain itu lokasi ibu kota yang baru ini juga memiliki lahan yang cukup luas yaitu sekitar 180 ribu hektar, tinggal bagaimana Pemerintah sendiri mendesain dan merancang bagaimana konsep dan rancangan ibu kota yang baru ini, karena bila bicara tentang anggaran sendiri pemerintah sudah menyiapkan anggaran dari APBN dan melakukan kerjasama dengan BUMN serta pihak swasta yang lainnya guna memajukan infrastruktur dan tingkat kemajuan yang lainnya.
Masalah lain yang harus dihadapi Indonesia dalam proses kepindahan ibu kota baru ini adalah masalah ketersediaan jaringan yang ada di wilayah Kalimantan Timur, karena jaringan di wilayah sana lumayan sulit dijangkau oleh karena itu, seperti halnya PT XL AXIATA TBK. Pihak perusahaan ini ingin mengoptimalkan kinerja jaringan sinyal di Ibu Kota baru kelak, karena hal ini tentu akan mendukung proses kemajuan perkembangan ibu kota yang baru karena jaringan di kota manapun tentu menjadi pertimbangan khusus, terutama di wilayah kota berkembang pesat apalagi ibu kota harus memiliki jaringan yang cepat demi kelangsungan hidup ibu kota dan negara Indonesia.
Terkait dengan desain bagaimana konsep ibu kota yang baru ini Pemerintah bekerja sama dengan PT Hutama Karya (Persero), Karena desain kota terutama untuk ibu kota ini harus memiliki desain kota yang modern dan minimalis sesuai dengan kondisi modernisasi saat ini. Presiden Joko Widodo juga menginginkan ibu kota yang baru ini memiliki konsep smart metropolis jadi bukan hanya green city saja, hal ini tentu saja presiden menginkan ibu kota yang baru ini jauh seperti ibu kota sebelumnya Presiden menginginkan ibu kota yang baru tetap berkembang pesat dan maju tanpa harus menghilangkan kehijauannya.
Dalam hal ini terkait dengan pemindahan Ibu kota tentu Presiden Joko Widodo beserta para pimpinan negara telah melakukan beberapa kajian-kajian terkait dengan pemindahan ibu kota negara Indonesia ini, pasalnya dalam melakukan pemindahan Ibu Kota harus melandaskan beberapa aspek tidak hanya dari segi aspek wilayah karena hal ini sangat menyangkut pautkan dengan negara indonesia. Terutama tempat ibu kota yang baru ini diluar pulau Jawa yang dimana kesenjangannya masih jauh dari pulau Jawa, memang keputusan dari Presiden Joko Widodo ini dinilai terlalu ekstrem karena memilih pulau Kalimantan Timur sebagai ibu kota yang baru. Namun, tentu hal ini sudah menjadi bagian dari pertimbangan pertimbangan khusus Presiden guna memajukan Negara Indonesia ini.
Dengan adanya ibu kota baru ini tentunya menjadikan magnet masyarakat Indonesia ini juga akan ke Kalimantan, karena pasalnya Masyarakat Indonesia masih tertuju ke Jakarta karena selama ini Jakarta masih menjadi pusat perindustrian, itulah mengapa ibu kota dipindah di luar pulau Jawa, jika ibu kota dipindah di beda kota tapi tetap di pulau Jawa hal ini akan percuma karena pulau Jawa adalah pulau terbanyak penduduknya, pulau dengan pusat perindustrian. Oleh karena itu Presiden mencari lokasi yang aman dan jauh dari pusat keramaian agar menciptakan keramaian yang baru.
Memang kalau menurut Saya, pemindahan ibu kota yang baru di Kalimantan sangat tepat karena jika kita lihat proses perkembangan di pulau Kalimantan masih jauh dari kata pesat, oleh karena itu dengan didorong adanya ibu kota ini maka Masyarakat akan lebih tau dan tentu perkembangannya akan menjadi pesat karena nantinya Kalimantan khususnya Kalimantan timur akan menjadi pusat segala kegiatan baik itu ekonomi, wilayah, industri dan lain sebagainya tertuju ke Kalimantan Timur yang saat ini sebagai ibu kota bangsa Indonesia, dengan demikian jika nantinya proses kegiatan, dan aktivitas aktivitas yang lainnya sudah berjalan di ibu kota yang baru ini, maka tidak akan lagi adanya kesenjangan antara pulau Jawa dengan pulau pulau yang lainnya, dengan demikian Indonesia akan menjadi lebih maju pesat.
Yang menjadi perhatian sangat besar adalah di wilayah ibu kota yang baru ini yaitu di Kalimantan Timur ini sudah dikelilingi oleh tambang, tidak hanya tambang bahkan juga ada perkebunan kelapa sawit dan juga izin perkebunan yang cukup rumit karena seperti yang sudah saya jelaskan tadi bahwa banyak warga adat yang kurang setuju dengan pemindahan ibu kota yang baru ini bahkan mereka enggan menjual tanah mereka yang sudah mereka rawat bahkan tanah tersebut milik nenek moyang mereka, mereka terkadang enggan memberikannya kepada negara karena adat istiadat disana masih kental tidak banyak tercampur oleh budaya budaya yang baru. Jika pemerintah menghindari tanah milik warga adat maka tidak mungkin pemerintah akan menggunakan hutan lindung, karena tidak ada lagi cara lain selain menggunakan hutan lindung hal tersebut yang dapat membahayakan karena nantinya bisa berimbas dengan terjadinya bencana bencana alam seperti Banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya. Oleh karena itu pemerintah harus sesegera mungkin untuk mencari cara lain dan membuat solusi terbaik bagaimana agar hal ini tidak terjadi, karena ini demi Bangsa Indonesia dan masyarakat sendiri.
Memang Beragam tanggapan muncul atas rencana Pemerintah Indonesia yang ingin memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Sebagian mendukung rencana tersebut, namun sebagian yang lain justru mempertanyakan proyek besar negara yang diproyeksikan akan menelan biaya Rp 466 triliun itu. Karena tidak selamanya proses pemindahan Ibu kota ini berjalan sesuai dengan yang Pemerintah harapkan, karena jika tidak direncanakan, jika tidak dilakukan dengan baik maka bisa saja itu hanya membuat masalah baru di Kalimantan seperti halnya di Jakarta. Oleh karena itu meskipun pemerintah sudah merencanakan sejak 3 tahun sebelumnya jika tidak disertai dengan perubahan atau sudut pandang yang lain maka akan percuma saja, karena proses pemindahan ibu kota suatu negara yang cukup luas seperti Indonesia ini tidak mudah butuh mental, keyakinan dan cara atau strategi yang jitu guna menghadapi berbagai tantangan dan masalah yang akan dihadapi oleh ibu kota yang baru tersebut.
Seperti halnya saya ambil contoh masalah pembuangan limbah, baik itu limbah masyarakat, pabrik, ataupun limbah Masyarakat. Kita lihat saja di Jakarta persoalan yang paling sulit dan sering terjadi apalagi di kota kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan sebagainya masalah sampah adalah masalah yang paling sering terjadi dan sulit untuk ditangani kenapa? Padahal jika kita lihat banyak cara cara yang bisa digunakan untuk mengatasi ataupun setidaknya mengurangi masalah sampah yang ada di kota besar. Dan jika ini tidak jadi pertimbangan dan pemikiran pemerintah dalam melakukan perpindahan ibu kota maka bisa saja nantinya masalah sampah dan pembuangan limbah ini akan juga menyalur dan berdampak ke ibu kota yang baru yaitu Kalimantan. Hal ini yang membuat masyarakat Kalimantan resah dengan kepindahan ibu kota ini karena mereka takut wilayahnya nantinya akan menjadi kumuh, sungainya akan menjadi kotor, kondisi udara juga buruk. Oleh karena itu pemerintah harus memikirkan semuanya ini biar kita sebagai masyarakat Indonesia mendapat keuntungan kita masing-masing tanpa ada gangguan dan lain sebagainya.
Seperti kita bahwa RUU pemindahan ibu kota saja belum selesai, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan RUU pemindahan ibu kota dapat selesai sebelum akhir tahun ini, sehingga proses konstruksi dapat segera dilaksanakan pada awal 2020. Pengerjaan proyek pembangunan nantinya akan dimulai dari pengerjaan 6.000 hektar untuk kawasan pemerintahan seperti istana hingga gedung parlemen. Dan juga pembangun infrastruktur infrastruktur negara seperti yang ada di Jakarta juga nantinya akan dilaksanakan awal tahun 2020 kelak, padahal jika kita lihat banyak investor investor yang menjadikan proses pemindahan ibu kota ini menjadi keuntungan tersendiri bagi dirinya untuk menawarkan kepada pemerintah, selain itu banyak badan usaha swasta yang juga menawarkan bahkan ada yang digaet oleh pemerintah sendiri untuk mendesain konsep ibu kota negara Indonesia yang baru ini.
Yang menjadi permasalahan dan perbincangan masyarakat Indonesia adalah dimana adanya Rencana pemerintah yang ingin menjual lahan di sekitar ibu kota negara seluas 30.000 hektar untuk swasta yang sontak kemudian membuat berbagai reaksi masyarakat Indonesia, Sebagian pihak mendukung rencana ini, termasuk Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud. TetapiTetapi, sebagian lain justru mengkritik. Para pengkritik menilai rencana tersebut menunjukkan ketidaksiapan pemerintah dari sisi pembiayaan. Pasalnya seharusnya pemerintah sudah menyiapkan anggaran jauh sebelum tahun perpindahan Ibu kota yang baru ini, karena biar nantinya bisa mendukung dan juga menopang segala kebutuhan baik itu kebutuhan infrastruktur jalan atau yang lainnya untuk ibu kota Indonesia yang baru.
Kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya warga negara yang patuh, kita harus mendukung penuh segala tindakan dan apa yang pemerintah lakukan jika itu baik, karena pemerintah tidak bisa melakukan secara sendirian tentu harus dibantu dan ditolong dukungan dari masyarakatnya itu sendiri. Seperti halnya proses pemindahan ibu kota yang baru ini tentu dari kita tidak semuanya setuju jika ibu kota dipindah ke Kalimantan, akan tetapi kita harus tetap mendukung dan membantu pemerintah dalam rangka mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju, dan dengan mewujudkan tujuan dari pemerintah Indonesia saat ini yaitu menghilangkan kesenjangan pulau baik itu pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra dan lain sebagainya demi kemajuan bangsa kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H