Mohon tunggu...
Fahmi Setiawan
Fahmi Setiawan Mohon Tunggu... Operator - Mahasiswa

Kuliah di Universitas Indraprasta PGRI jurusan Teknik Informatika semester akhir.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Rajin Bangun Pagi Bisa Sukses? Tulisan Gen Z

19 Januari 2023   11:38 Diperbarui: 19 Januari 2023   11:55 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rejeki dipatok ayam via hendraxsap.wordpress.com.

Dulu saya berprinsip jika mau sukses maka harus bangun pagi, namun naas prinsip itu patah, hancur, lebur, berserakan, seada-adanya setelah melihat teman saya yang sukses tapi bangunnya siang, itu juga karena bapaknya kaya.

Setelah itu saya berubah pikiran, saya pengin bapak yang kaya tapi apa mau dikata hidup sudah terlanjur 27 tahun, bahkan saya tidak bisa memilih terlahir dari keluarga seperti apa.

Rajin bangun pagi tidak menjamin membuat kaya, apa lagi jika tukang begadang yang bilang begini, yang ada kamu kena tipes.

Untungnya saya terlahir di zaman serba digital, benar! Untungnya. Karena lagi-lagi teman saya yang berprofesi sebagai ojek online bangun setiap jam sepuluh siang dan menutup hari dengan bonus tarikan yang tembus tiap harinya.

Meskipun pada akhirnya ia sadar ia hanyalah ojek online namun dia bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari profesi tersebut setiap harinya.

Tidak ada orang malas, saya memang malas bangun pagi tapi saya rajin bangun siang.

Begitulah kira-kira kutipan dari Ayah Pidi yang saya pegang teguh sampai hari ini.

Saya tidak punya tips menjadi orang sukses karena saya juga tidak sukses, mau kamu bangun pagi, bangun siang, bangun sore atau bangun malam jika dihati dan pikiran kamu tidak terbesit usaha merubah keadaan maka kamu akan tetap menjadi si miskin yang kenyang tidur.

Tidurlah yang cukup bukan yang banyak karena banyak orang kaya yang kurang tidur, bahkan susah tidur saking susah tidurnya orang kaya itu sampai pakai obat tidur. Kita yang miskin malah ogah bangun, benar-benar kocak kehidupan ini.

Karena bagi saya, manusia itu tumbuh seperti tanaman, entah dari tai burung atau biji-bijian yang sembarang dibuang. Tidak bisa memilih mau jadi apa, pohon tomat, bunga atau beringin. Ukuran sukses orang itu berbeda-beda, ada yang sukses karena pohon tomatnya rajin panen rasanya enak, ada yang sukses karena bunganya cantik dan wangi, ada juga yang sukses perawakannya seram tapi kalau ngomong seteduh beringin.

Di era digital sepertinya jalan sukses begitu terbuka lebar, karena terkenal tidak perlu agensi, dikenal dan sukses tidak perlu karya yang wow, asal orang terhibur maka spotlight akan tertuju pada kita. Kendati begitu resikonya cepat dikenal juga cepat hilangnya. 

Untuk menjadi sukses yang tahan lama dibutuhkan modal pengalaman dan keterampilan, pengalaman untuk beradaptasi dengan rintangan, dan keterampilan membantu kita untuk menghindari rintangan itu, jadi jika sudah ada bekal keduanya kamu cukup menghadapi dunia dengan haha hihi.

Jangan berharap sukses seperti Raffi Ahmad apa lagi Jeff Bezos, mereka banyak babak belurnya untuk sampai di titik itu, kamu tidak akan kuat. Jadilah sukses seperti orang kaya dilingkunganmu dulu, karena untuk sampai ke lantai atas kita harus menaiki anak tangga satu-satu.

Jika Soekarno bilang:

Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh engkau akan jatuh diantara bintang-bintang.

Maka itu artinya bermimpi jangan tanggung-tanggung, menjadi tinggi ya tinggi sekalian walaupun jatuh perjuanganmu akan dikenang. Ya tidak apa-apa juga, beliau mantan presiden lebih kredibel dibanding saya hihi.

Bergayalah sesuai isi dompet, jika engkau jatuh engkau tidak akan jatuh diantara hutang-hutang.

Tapi apakah bangun pagi bisa sukses?

Belum tentu juga, tukang nasi uduk di dekat rumah saya bangun nya kurang pagi apa? Masak nasi uduk, masak menu lain seperti bihun, semur jengkol, tempe orek, ketupat, telur balado, tapi apa? Menunya tidak bertambah dari tahun ke tahun yang ada malah berkurang karena kehabisan modal.

Sisa nasinya juga kadang dikasih ke ayam peliharaannya, kurang di patok apa rejekinya?

Sukses dan kaya menjadi dua sisi yang tidak bisa dipisahkan, makna sukses sejatinya lebih besar daripada kaya namun banyak yang tujuan suksesnya menjadi kaya sehingga pikiran seperti itulah yang kini dijadikan patokan kalau sukses ya kaya.

Mungkin sesederhana jika bangun pagi bisa sukses maka itu artinya kamu sukses untuk tidak bangun siang.

Takdir baik tidak tercipta dari kapan kamu bangun, tapi takdir baik tercipta dari usaha, doa dan orang dalam. Usaha berguna untuk mengukur tenaga & kemampuan, doa berguna untuk membantumu agar tetap waras, dan relasi berguna untuk mobilitas.

Padahal banyak di era sekarang pekerjaan online yang bisa dilakukan tanpa harus membuat lamaran dan bangun pagi, contohnya:

1. Konten kreator

Tidak ada yang menanyakan jam berapa kamu bangun atau syarat mutlak harus bangun pagi, yang terpenting adalah ide konten yang kamu suguhkan, kamu bisa memulainya dari YouTube, Instagram dan TikTok. Nah, idenya itu yang susah hehe.

2. Menulis

Dibeberapa platform ada yang berani membayar kamu untuk sebuah tulisan, kamu juga bisa mengaplikasikan tulisan kamu ke dalam blog gratisan seperti blogger, wordpress, kompasiana, untuk hal ini tulisan kamu harus bersifat informatif, setelah itu ajukan pendaftaran Google Adsense, kamu akan dapat uang dari sana, itu juga kalau ada yang klik iklan, itu juga kalau kamu diterima haha.

3. Fotografi

Ada juga situs jual beli foto yang bisa kamu manfaatkan, tapi bukan onlyfans ya. Kerja dari hobi itu enak dan tidak banyak pressure seperti kerja di korporat.

4. Editing Video

Jasa ini sedang banyak dicari, kemampuan editing yang bagus dan dilengkapi perangkat yang memadai akan membuat kamu mendapatkan hasil yang sama bahkan lebih seperti orang yang kerja 8 jam sehari dalam sebulan. Gokil kan?

Sebetulnya masih banyak lagi pekerjaan yang bisa kamu lakukan di internet tanpa perlu bangun pagi dan bisa sukses. Kamu bisa mencarinya sendiri di Google ya.

Apakah kata-kata bangun siang rezeki dipatok ayam masih relate di zaman seperti ini? Kemungkinan iya karena ayam, kalau jaman dulu pasti dipatok t-rex. Pepatah legend ini bermaksud untuk menjadikan seseorang agar lebih giat untuk mencari rezeki, tapi apakah kita begitu takut dengan ayam dan patoknya? Sampai-sampai kita harus bangun pagi untuk terhindar agar tidak patok.

Kesimpulannya adalah, mau bangun jam berapapun tanamkan pikiran positif, jangan mageran, kerja keras dan jangan berhenti belajar.

Akhir kata semoga artikel ngawur ini tidak membuatmu pusing karena banyak pembahasan yang melebar, jauh dari konteks dan kebanyakan analogi. Jangan diambil serius semoga teribur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun