Di era digital sepertinya jalan sukses begitu terbuka lebar, karena terkenal tidak perlu agensi, dikenal dan sukses tidak perlu karya yang wow, asal orang terhibur maka spotlight akan tertuju pada kita. Kendati begitu resikonya cepat dikenal juga cepat hilangnya.Â
Untuk menjadi sukses yang tahan lama dibutuhkan modal pengalaman dan keterampilan, pengalaman untuk beradaptasi dengan rintangan, dan keterampilan membantu kita untuk menghindari rintangan itu, jadi jika sudah ada bekal keduanya kamu cukup menghadapi dunia dengan haha hihi.
Jangan berharap sukses seperti Raffi Ahmad apa lagi Jeff Bezos, mereka banyak babak belurnya untuk sampai di titik itu, kamu tidak akan kuat. Jadilah sukses seperti orang kaya dilingkunganmu dulu, karena untuk sampai ke lantai atas kita harus menaiki anak tangga satu-satu.
Jika Soekarno bilang:
Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh engkau akan jatuh diantara bintang-bintang.
Maka itu artinya bermimpi jangan tanggung-tanggung, menjadi tinggi ya tinggi sekalian walaupun jatuh perjuanganmu akan dikenang. Ya tidak apa-apa juga, beliau mantan presiden lebih kredibel dibanding saya hihi.
Bergayalah sesuai isi dompet, jika engkau jatuh engkau tidak akan jatuh diantara hutang-hutang.
Tapi apakah bangun pagi bisa sukses?
Belum tentu juga, tukang nasi uduk di dekat rumah saya bangun nya kurang pagi apa? Masak nasi uduk, masak menu lain seperti bihun, semur jengkol, tempe orek, ketupat, telur balado, tapi apa? Menunya tidak bertambah dari tahun ke tahun yang ada malah berkurang karena kehabisan modal.
Sisa nasinya juga kadang dikasih ke ayam peliharaannya, kurang di patok apa rejekinya?
Sukses dan kaya menjadi dua sisi yang tidak bisa dipisahkan, makna sukses sejatinya lebih besar daripada kaya namun banyak yang tujuan suksesnya menjadi kaya sehingga pikiran seperti itulah yang kini dijadikan patokan kalau sukses ya kaya.