Mohon tunggu...
Naisbitt Iman
Naisbitt Iman Mohon Tunggu... -

Just a wandering wanderer that wander in the wonderfully wonderful world called wonderland.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Klorin, Pembalut, dan YLKI; Sebuah Analisis

10 Juli 2015   01:24 Diperbarui: 10 Juli 2015   01:24 3446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi???

1. Definisi klorin bebas

Menurut YLKI klorin bebas adalah gas klorin (Cl2) namun dari penelusuran literatur ditemukan bahwa klorin bebas TIDAK HARUS berupa gas klorin. Namun dapat berupa ion hipoklorat (HOCl-) dan ion hipoklorit (OCl-). Kedua senyawa tersebut TERUKUR melalui metode pembentukan warna merah spektrofotometri DPD (N,N-diethyl-p-phenylenediamine) pada panjang gelombang 525 nm yang dilakukan YLKI. Sehingga klaim bahwa pembalut dan pantyliner yang diuji YLKI mengandung GAS KLORIN adalah TIDAK SPESIFIK dan TIDAK TEPAT karena metode spektrofotometri tersebut TIDAK DAPAT MEMBEDAKAN antara gas klorin (Cl2), ion hipoklorat (HOCl-) dan ion hipoklorit (OCl-).

2. Pembentukan Dioksin

Pembentukan dioksin hanya dapat diinisiasi oleh ELEMENTAL CHLORINE atau GAS KLORIN dan bukan oleh senyawa klorin lain seperti chlorine dioksida yang digunakan pada ECF.

3. Klorin Bersifat Racun dan Iritan

Klorin MEMANG bersifat racun dan iritan, namun dalam KONSENTRASI RENDAH, sifat ini TIDAK TERASA oleh manusia. Sebagai contoh, penghilangan bakteri di dalam air minum (Water Treatment) menggunakan klorin sebagai zat disinfektan. Selain itu klorin juga digunakan setiap harinya untuk memberantas bakteri yang berada di kolam renang.

4. Sampling Kementerian Kesehatan

Kemenkes secara rutin mengecek keberadaan kandungan dioksin yang beracun pada pembalut dan pantyliner yang berada di Indonesia dan dinyatakan bahwa pembalut dan pantylinker Indonesia BEBAS DIOKSIN

Kesimpulan??

Berdasarkan fakta-fakta di atas, kandungan residu klorin yang dikhawatirkan YLKI terbukti tidak berdasar dan hanya merupakan kesalahan interpretasi data dan desain penelitian yang tidak spesifik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun