Mohon tunggu...
Naisbitt Iman
Naisbitt Iman Mohon Tunggu... -

Just a wandering wanderer that wander in the wonderfully wonderful world called wonderland.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Klorin, Pembalut, dan YLKI; Sebuah Analisis

10 Juli 2015   01:24 Diperbarui: 10 Juli 2015   01:24 3446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembalut yang menjadi sample penelitian YLKI/Print.Kompas.com

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) kembali terdengar gaungnya. Kali ini YLKI membuat gegar dengan klaim ditemukannya residu klorin pada pembalut wanita. Tak ayal, klaim YLKI ini menyebarkan kekhawatiran pada masyarakat, terutama bila salah satu efek samping tersadis penggunaan pembalut berklorin ini adalah kanker (baca: kematian).

Kementerian Kesehatan yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Indonesia, Maura Linda Sitanggang, mengatakan bahwa pembalut yang beredar di pasaran Indonesia, aman digunakan, karena sebenarnya yang harus dihindari adalah dioxin dan bukan klorin.

Jadi, apakah yang sebenarnya terjadi?

Apa itu Pembalut?

Mungkin bagi para mbak, pertanyaan ini terdengar konyol, namun untuk menghormati kaum bapak-bapak yang mungkin *ehem membaca artikel ini karena mengkhawatirkan pasangan, saudari, teman, maupun keluarganya, saya akan menjelaskan apa itu pembalut.

Pembalut merupakan suatu alat kesehatan yang berfungsi untuk menyerap pendarahan dari vagina pada saat terjadinya siklus menstruasi. Bahan utama dalam pembalut ini yang memiliki kemampuan menyerap adalah pulp atau bubur kertas (kayu) yang terbuat dari kayu pohon dengan kandungan utama selulosa yang berfungsi sebagai penyerap.

Terus apa hubungannya dengan klorin?

Dalam penggunaan pulp ini, industry melakukan proses bleaching atau pemutihan. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lignin (zat kayu tanaman) yang memiliki warna kecokelatan (N.B untuk yang paham kimia, hal ini disebabkan karena lignin memiliki gugus kromofor yang panjang). Penghilangan warna pada pulp dilakukan karena alasan daya guna dan estetika (karena selain pembalut, pulp juga digunakan untuk membuat kertas, sehingga harus putih bila ingin dikontraskan dengan tinta yang berwarna gelap).

Proses bleaching ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

1. Menggunakan Elemental Chlorine

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun