Mohon tunggu...
nairaulia
nairaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Kesejahteraan Sosial dan pecinta kucing.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ceramah Adab Berbicara dan Mendengar dalam Agama Islam

4 Juli 2024   09:32 Diperbarui: 4 Juli 2024   09:35 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh:

Naira Aulia Kulsum 

11230541000068

Dosen Pengampu: Pak. Muhammad Firdaus Lc. MA. Ph. D

Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu'alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahi rabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a'laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du. 

Artinya: "Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Rahmat dan keselamatan semoga terlimpah atas paling mulianya nabi dan rasul, juga atas keluarga dan para sahabat, serta kepada yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat."

Pertama-tama, marilah kita semua panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Tak lupa pula shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW, serta kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya yang mulia. Marilah kita bersama-sama menjelajahi petunjuk hidup yang agung, dengan tema yang hendak kita bahas pada kesempatan yang berbahagia ini, yaitu tentang adab berbicara dan mendengar.


Hadirin kaum muslimin, Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin yang ajarannya memberikan kedamaian dan terdapat adab-adab yang harus dijalankan oleh setiap pemeluknya. Nah, salah satu adab yang mungkin kerap terlewatkan oleh kita adalah adab berbicara dan mendengar. Kita diberi satu lisan dan dua telinga oleh Allah agar kita lebih banyak mendengar dan berbicara secukupnya, seperti yang tertuang dalam surah Al-Isra ayat 36:

 

Artinya: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya."

Meskipun terkesan sederhana, sebagai umat Islam juga akan lebih baik jika kita tahu bagaimana sebenarnya adab berbicara dan mendengar di dalam Islam. Hadirin kaum muslimin, pertama kita akan membahas beberapa adab berbicara yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yang pertama yaitu terdapat dalam sebuah hadist riwayat Muslim:

 : 

Artinya: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah berbicara dengan cepat (nyerocos) seperti kalian." (HR. Muslim no. 2493)

Ternyata, tatkala kita berbicara dengan tempo yang cepat, dapat membuat lawan bicara kita merasa kesulitan. Namun jika kita berbicara tidak terlalu cepat, justru akan membuat orang yang mendengarkan lebih mudah memahami maksud yang kita sampaikan. MasyaAllah. Tentu saja, adab ini adalah adab yang sangat mulia. 

Kemudian adab selanjutnya adalah kita di anjurkan berbicara yang baik-baik saja dan dilarang mengatakan sesuatu yang buruk, sebagaimana hadits Rasullah berikut:

 

 Artinya: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau hendaklah ia diam" (HR. Bukhari).

Kemudian adab berbicara selanjutnya adalah hendaknya kita tidak berbicara secara diam-diam (berbisik-bisik) antara dua orang dan meninggalkan orang yang ketiga. Hal itu sebagaimana sabda hadits Rasulullah berikut:

 -- -: -- : , , ; . , .


Artinya: "Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Apabila berkumpul tiga orang maka janganlah dua orang di antara mereka itu berbisik-bisik tanpa menyertakan orang ke tiga." (Muttafaq alaihi)


Jadi jika sedang bertiga dengan teman-teman, maka janganlah kita berbisik-bisik dua orang dan meninggalkan teman yang lain, karena itu menimbulkan prasangka buruk, dan bisa membuatnya sedih. 

Kedua, kita akan membahas tentang Adabul istima' atau adab dalam mendengar. Sejatinya, apa yang kita dengar tidak selalu hal baik. Terkadang, kita mendengar aib orang lain, kejelekan orang lain, kesedihan orang lain, maupun kebahagiaan orang lain. Meskipun kita mendengar semuanya, alangkah baiknya untuk menyimpan dan merahasiakannya. Janganlah kita membicarakan kejelekan dan keburukan orang lain. Sebagaimana Surat Qaf Ayat 37:

 

Artinya: "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya."

Adapun adab mendengar yang lainnya seperti, tidak memotong pembicaraan, menghadapkan wajah pada pembicara dan tidak menyela pembicaraan saudaranya. 

Setelah mengetahui adab berbicara dan mendengar yang saya sampaikan, kita harus menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar membuat orang lain bisa memahami maksud yang ingin kita sampaikan serta mengambil pelajaran dari apa yang kita dengar. Maka dari itu, kaum muslimin yang di Rahmati oleh Allah marilah sama-sama kita mulai perbaiki adab kita kepada siapapun itu. 

Demikian kultum tentang adab berbicara dan mendengar sesuai syariat Islam pada kali ini, semoga ilmu yang saya berikan bermanfaat.


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun