Mohon tunggu...
Irpan Sopian
Irpan Sopian Mohon Tunggu... profesional -

Saya seorang yang sedang belajar menulis, mencari pengalaman, wawasan yang positif, teman yang banyak. Yang terpenting: saya berikhtiar memberikan manfaat bagi semua orang. Saya yakin, kita bukan makhluk yang sempurna. Tapi berusaha memuliakan Yang Maha Sempurna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Do’a di Bulan Ramadhan

6 Agustus 2012   03:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:12 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pujiku tak seberapa wahai Tuhan,

Kasihku tak sedikit wahai Tuhan,

Cintaku slalu terhalang rintangan wahai Tuhan,

Syukurku slalu tersendat nafsu wahai Tuhan,

Terpujilah wahai Engkau Tuhan,

Menciptakanku dapat menulis,

Menciptakanku dapat membaca kekuasaanMu,

Sungguh indah karyaMu wahai Tuhan,

Terima kasih wahai Tuhan,

Tercipta bagiku Bunda bijak dan sabar,

Bunda yang tak pernah mengeluh,

Bunda yang tak pernah berputus asa,

Bunda yang taat padaMu,

Bunda yang slalu menjagaku,

Bunda yang slalu membobokanku,

Bunda yang slalu menyayangiku,

Bunda yang slalu menasehatiku,

Berikan pula kepadaku seorang ibu bagi buah hati kelak,

Seperti setegar Khodijah,

Sesuci Maryam,

Secantik Fatimah,

Secerdas Ai’syah,

Setaat Robiatul Adawiyah,

Setegas Cut Nyak Dien,

Sekuat Kartini,

Sesetia Juliet,

Wahai Tuhanku yang maha suci,

Sucikan slalu keluargaku dari segala kenistaan perilaku,

Dari semua kehinaan baju-baju dunia,

Anugerahkan kepada mereka keturunan sholih sholihah,

Harta yang berkah nan melimpah,

Tapi ilmu lebih mulia wahai Tuhan,

Anugerahkan kepada mereka keturunan yang rupawan dan rupawati,

Tapi elok hatui lebih utama wahai Tuhan,

Anugerahkan kepada mereka kedudukan tinggi,

Tapi kemuliaan di hadapanMu lebih utama wahai Tuhan,

Wahai Tuhanku yang maha indah,

Indahkan akhlak saudaraku,

Elokkan budi saudaraku,

Hingga laksana bayangan kekasihMu ada pada mereka,

Indahkan jua rumah-rumahku,

Ramaikan dengan senandung keceriaan yatim piatu,

Riangkan dengan canda tawa fakir miskin,

Merdukan dengan suara-suara firmanMu,

Penuhi dengan cinta dan damaiMu,

Wahai Tuhanku yang maha mendengar,

Dengarkanlah segala keluh kesah si fakir dan si miskin,

Terimalah senandung harap manusia teraniaya,

Hinakan penguasa durjana,

Ejekkan ulama dunia saja,

Nistakan semua yang selingkuh kepadaMu,

Begitulah mohonku hari ini,

Segala puji bagiMu.

Bacalah di kala hatimu rindu padaku wahai buah hatiku, wahai istriku, adik-adikku,

Bukalah ketika hati Bunda kangen pada ananda, rinduku slalu hanya teruntuk Tuhan sedzat.

2 Hari Menjelang Ramadhan

dalam lautan dunia terlena,

di lembah materi terlelap,

dalam pelukan kekuasaan tak berdaya,

di bawah naungan rumah fana menjadi lupa,

Tinggal 2 hari lagi menuju Ramadhan...

Sunyi...

Senyap...

Kalut...

Gelisah...

Kadang malu...

Oh Tuhan...

Terlalu besar cintaMu,

Apalagi kasih sayangMu...

Kemanakah selama 11 bulan?

dimanakah jiwa suci itu?

lalu...

diam...

senyap...

Karangsari Wetan, 29 Agustus 2008

Selesai 07.22 WIB

puisisopian.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun