Oleh: Syamsul Yakin dan Nailah Inne Ramadhini
Dosen dan Mahasiswi UIN SYarif Hidayatullah Jakarta
Dalam percakapan panjang tentang dakwah, setidaknya ada enam unsur dakwah yang harus diketahui. Keenam unsur ini saling berkaitan dan saling bergantung.
Ada 6 unsur dakwah, yaitu:
Pertama, dai membutuhkan kemampuan intelektual dan spiritual yang tinggi. Dia harus pandai bicara dan menjadi role model bagi mad'u. Dia berbeda dengan orang lain dengan berbicara dan mendorong orang lain; dia memiliki tujuan suci untuk mendorong orang untuk berbuat baik dan menghindari dosa.
Seorang dai harus tampil prima, yang berarti dapat menentukan strategi, pendekatan, dan metode dakwah. Dia juga harus memiliki pemahaman yang luas tentang dunia, bukan hanya agama.Â
Kedua, mad'u yang juga dikenal sebagai objek dakwah. Mad'u juga disebut mitra dakwah, yang berarti mitra dakwah bagi dai. Mad'u berasal dari kelas atas, menengah, dan bawah secara sosial.
Ada mad'u yang tinggal di perkotaan secara geografis dan memiliki beragam pendidikan, pekerjaan, suku, bahasa, dan budaya. Mad'u perkotaan relatif heterogen, berbeda dengan mad'u perdesaan yang cenderung homogen.
Ketiga, materi dakwah juga disebut maddah. Materi dakwah biasanya terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak, dan mereka berasal dari al-Qur'an dan hadits Nabi, serta dari karya para ulama dari abad pertengahan, klasik, dan modern.
Materi dakwah sebagian besar berkaitan dengan ilmu kalam, fikih, filsafat, logika, dan tasawuf; lebih luas lagi, itu berkaitan dengan pendidikan, ekonomi, seni, budaya, dan politik; dan lebih luas lagi, itu berkaitan dengan gender, toleransi, dan multikulturalisme.
Keempat, media dakwah yang terus berkembang seiring perkembangan zaman. Media dakwah tradisional pernah ada sebelum media baru.