Mohon tunggu...
chintinasari
chintinasari Mohon Tunggu... PRT -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelombang-gelombang Negeriku

28 April 2017   23:21 Diperbarui: 28 April 2017   23:24 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber photo ; https://didisusianto.files.wordpress.com

Di negeri ini aku dilahirkan dan dibesarkan

dari sebuah perbedaan menyatu dalam cinta

yang satu lelaki yang satu perempuan

bukankah itu juga yang melahirkanmu juga

Kenapa kita membangkitkan gelombang-gelombang yang kecil menjadi besar

sedang kita di samudera yang sama 

mengapa kita bertempur di laut dan pusarannya

sedang kita sedang semua menuju kehancuran

Di negeriku dilahirkan aku meratap

menghalau badai dari saudara sendiri

mengemis untuk sebuah kedamaian

yang teripenjara oleh keangkuhan

Aku melihat gelombang dengan keganasan

saling menghempas dan membinasakan

di sana hilang belas kasihan

sedang ia bertahta dari kebencian

Mengapa angin mengepung gelombang

hingga ia saling memecah di pertengahan samudra

hingga mereka saling menghancurkan

saling mendahului untuk menenggalamkan

Berapa harga kemenangan

ketika didahului penghancuran

sahabat menjadi musuh

kekasih menjadi lawan

Sungguh gelombang ini lain dari biasa

di atasnya iblis bertahta

hingga murkanya menyatu di jiwa pembelah negeriku

tidak ada lagi saling membagi kedamaian

Pahlawan-pahlawan pun di ikatnya

lalu di lemparkan ke tengah-tengah kebengisan

memukulinya dan menghajarnya

siapakah yang menyembuhkannya ?

entahlah....

Hongkong 29.4.2017

Rinta nurhayati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun