Tebelah dada untuk nyatakan cinta
tertikam jantung untuk merasakan sakit
pernahkah kau mengukur dan menakari darahnya?
Â
retak menggores
nyaring mengaduh
pernahkah kau menimbang pedihnya
Â
jikalau kau meletakkannya di pintu pintu rusak
maka kau tak pernah menghargainya
atau menghargainya dengan gelimangÂ
maka hilang saat tak berkilau
Â
kering kerontang bagai musim kemarau
terdampar di telaga mati
hingga ia tak punya air mata
pernahkah kau berpikir akan kematiannya?
Â
jikau jerihnya kau letakkan di pintu belakang
kecewalah yang menderanya
atau menghargainya dengan cibiran
rendah diri dan patah hatilah yang ada
Â
tapi pernahkah kau berpikir
bila diperhadapkan dengan rasa haus
atau rasa lapar kau tak mendapatkan?
bicarakanlah itu pada pertukaran waktu
Â
dan akhirnya cintailah sebuah harga.
Rinta ..
Hongkong 25 0kt 2016
Â