Mohon tunggu...
Rinta Nainggolan
Rinta Nainggolan Mohon Tunggu... Domestik Helper -

Lahir di indonesia merantau dan berjuang untuk kembali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terpaksa Aku Meninggalkanmu

29 Mei 2016   22:57 Diperbarui: 29 Mei 2016   23:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pinterest.com

Subuh itu tak tega hatiku 

ketika aku harus meninggalkanmu dalam tidur

kau yang lelap dengan mimpi 

pagi kau bangun kehilangan ibu

Aku pun tak ingin pergi 

menyisakan kepedihan di hatimu 

kau yang masih kecil membutuhkan ibu

harus bersiap menahan hasrat dan rindu

Beberapa masa terampas begitu saja 

lenyap pergi bersamaku

kau dengan langkah kecilmu mencariku

di bawah selimut yang terisi bantal guling

Kau kehilangan belaian ibu

tak lagi menikmati menu buatanku

kau hanya menonton kejadian bagai televisi

dan disana kau menonton kehilangan yang kau rasa

Anakku aku tak ingin pergi 

tapi terpaksa pergi 

jangan bertanya kenapa 

kelak besar kau kan mengerti

Anakku,, aku juga kehilangan masa 

masa memanjakan dan menyayangimu

tapi aku terpaksa melepaskan genggamanmu

demi sesuap nasi untuk kau nikmati

Entah apa yang akan kau tuntut kelak 

aku pun siap untuk itu

benci atau sayang yang kudapat

itu resiko yang harus kupertanggung jawabkan

Sesungguhnya di kejauhan ini aku merenung

tentang masa yang sedang berlaku

harapku jangan sampai kau tak menyebutku ibu

karena kecilmu disuapi seorang inang yang lain

Kalau kau tau 

aku lebih kehilangan semua

kebersamaan dan waktu

yang seharusnya kita miliki bersama

Anakku....

ketahuilah aku terpaksa meninggalkanmu

semua karna terpaksa 

dan sangat terpaksa ,,, 

maafkan aku..

Hongkong 29 mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun