Â
SERPIHAN-SERPIHAN HATI YANG LARA....
Â
Menangis aku dengan kebeningan telaga mataku
Terisak aku dengan kesesakan dadaku
sesenggukku seolah tak tertahanku
hingga tangisku pecah keheningan,,,
Â
Kepingan kepingan hati yang terkoyak
bagai sebaris duri yang menyakitkan
keluhan keluhan yang tak terucapku
Hingga aku menguras telaga di mataku..
Â
Aku menakar serpihan serpihan yang tercecer
namun tak bisa kumengukurnya
serpihan itu menjadi butiran debu
yang terbang terbawa angin...
Â
Ah biarlah serpihan lara hatiku
terbang bersama badai
jangan lagi kembali padaku
dan biar itu menjadi sampah yang tak berguna,,,
Â
Serpihan,,lara hatiku
cukuplah kau pernah ada
namun janganlah kembali
karna kuingin badai berlalu...
Â
aku ingin berdiri
dengan kekuatan yang ada
dan melangkah dengan tujuan yang baru
dalam tuntunan DIA siempunya rasaku..
Â
Lihat aku akan teguh di sini
membiarkan serpihan laraku pergi
dan kuhirup kembali,,
hatiku yang dibaharui..
Â
Kudekap kembali rasa yang pernah menguatkan
kuraih kembali apa yang pernah hilang
sekalipun aku ada di tangga bawah
namun di ataslah tujuanku sesungguhnya!!
Â
Hongkong 26 Mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H