Mohon tunggu...
Rinta Nainggolan
Rinta Nainggolan Mohon Tunggu... Domestik Helper -

Lahir di indonesia merantau dan berjuang untuk kembali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Masih Menunggu

20 Mei 2016   23:41 Diperbarui: 20 Mei 2016   23:59 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini kebun om Rudy adik mamaku , dulu aku dan Harry sering ke sini , tapi setelah Harry menikah aku tidak pernah ke sini lagi . Ini pertama kalinya aku kemabli ke sini setelah Harry menikahi perempuan kota itu.sambil aku mengunyah apel merah yang baru kupetik kami banyak cerita tentang kisah cinta kami yang hampir mirip . kami sengaja nginap di rumah om Rudy karena besok juga hari minggu .

Seminggu setelah aku dan Siska bernostalgia , kembali aku melewati hari - hariku dan mengingat kembali kata - kata Siska , yang ada benarnya juga , tapi apakah semudah itu juga aku melakukannnya. Ahhh kuhela nafasku sambil meminum jus yang baru kubuat , kembali kutatap bingkai photo di meja riasku di mana aku masih menyimpannya dengan rapi , seketika mataku tertuju ke bingkai photo yang berwarna gading , photo itu diambil waktu aku dan Sopyan hendak berpisah di pelabuhan ketika itu Sopyan hendak berangkat merantau . Semakin hatiku begitu berat mengambil suatu keputusan , menunggu atau bagaimana . Terngiang kata - kata dan pesan Sopyan ,, aku harus setia menunggunya kembali .tidak terasa aku lelah sambil memandangi sekeliling kamarku hingga aku tertidur .

Sudah empat tahun aku tak juga mendapatkan khabar apa - apa mengenai Sopyan , surat atau telepon pun tidak pernah ada , aku pun sudah lelah melewati hari - hari tanpa jawaban . Hingga aku merasa malas menghadapi waktu yang kuanggap sebagai kebohongan . 

Ini bulan Juni hari Ulang tahunku ,,, yang keempat kalinya kulewati tanpa kue ultah untuk kupotong ,,tanpa lilin untuk kutiup , tanpa kado untuk sebuah kejutan ,,sengaja seharian aku tidak keluar dari kamarku ,, aku hanya menonton siaran televisi yang asal bunyi dan semua membosankan , tapi tak ada yang dapat kulakukan untuk menghibur diri , sedangkan Siska tidak ada di rumahnya . Tidak  terasa aku menangis , tidak tau apa yang membuatku menangis tapi itu membuatku lelah dan akhirnya tertidur .

Tiba - tiba aku dikejutkan suara ketukan pintu kamarku ,, aku bergegas membuka pintu , tapi tak kutemukan seorang pun di ruangan tamu , kembali aku ke tempat tidurku kuanggap aku sepertinya sedamg bermimpi, tetapi sekali lagi pintu kamarku diketuk tapi aku malas untuk membukanya kembali . Teta[i sekali lagi ketukan itu kembali lebih tegas ,, dan aku kembali membuka pintu,,, tapi aku hanya melihat sebuah kotak di meja, dan aku mendekatinya , tiba - tiba aku dikejutkan oleh suara Siska dan teman - temanku yang entah kapan pada ngumpul ,, Happy Birtday,,,,, sambil nyanyi happy birthday , aku merasa terharu , tapi tetap saja hatiku mengharapkan Sopyan kembali . hampir tengah malam teman temanku pun semuanya pulang kembali aku dilanda kesepian lagi . 

Empat kali ulang tahunku tetap saja sama tanpa kehadiran  Sopyan , aku pun mulai marah pada diriku dan kesetiaanku , malam itu aku ambilkeputusan untuk meninggalkan kampung halamanku , menjauh dari semua keadaan yang membuatku marah.

Awal Juli tahun itu aku diantar orang tuaku dan Siska serta temanku , aklu dengan berat hati berpisah dengan mereka , tapi apapun alasannya inilah satu satunya jalan menghilangkan semua kegelisahanku , Aku menuju kota Medan , di sini pun aku tidak tau mau kerja apa , sebagai seorang guru honor di desa belum tentu laku di provinsi, tapi aku harus berjuang . hampir tiga bulan jadi pengangguran di kota Medan , hingga akhirnya kuputuskan untuk mencari pekerjaan di luar profesiku , dan aku bekerja di sebuah Klinik walau hanya sebagai pembantu perawat , tapi lumayan bagiku sebagai pengalaman baru. Kesibukan di klinik membuatku lupa akan Sopyan sudah hampir tujuh bulan bekerja di Klinik , aku pun menikmati pekerjaanku .

Malam ini aku jaga malam , berhubung hari ini banyak pasien yang akan melahirkan ,terpaksa aku juga ikut lembur , tapi aku senang menikmati pekerjaanku yang memotivasiku untuk hidup lebih tenang . Malam ini sangat sibuk karena tenaga jaga alam sangat terbatas dibanding siang . Tiba - tiba hand phoneku bergetar karena sengaja nada deringnya ku off ,agar tidak mengganggu konsentrasiku . Biasanya aku jarang mendapat telepon , kecuali adikku atau ibuku itu pun kalau jam - jam istrahat , tapi kali ini getar handphone sepertinya lebih dari biasanya , tetapi karena kesibukan yang melebihi biasanya terpaksa aku abaikan ,, hingga menjelang pagi pun aku dan temanku belum berhenti dari semalam aku lelah sekali .

Akhirnya pekerjaanku pun selesai , dan segera bergegas pulang , aku lupa tentang telepon yang dari tadi dan kelihatannya batraiku habis . Sesampai di rumah aku langsung carge HPku ,, beberapa menit aku buka miss call , dan itu banyak panggilan salah satunya nomornya tidak kukenal . lalukucoba mennghubungi mama dan adikku tapi keduanya tidak mengangkat panggilanku .

Tiba - tiba handphoneku berdering ,, dengan ragu - ragu aku coba mengangkat dan mendengar , entah kenapa jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya ,,, Haalooo Rita,,oh my God ,,, keringatku tiba tiba saja berontak lewat pori- pori ,,, langsung kuletakkan handphone ku , tak sanggup aku menahan rasa , antara senang dan marah campur aduk ...  aku masih mendengar suara itu memanggil namaku , aku juga tidak tau mau jawab apa apa,,akhirnya aku matikan teleponku , tubuhku bergetar , gelisah tak tau arah. Kembali lagi hand phone ku berbunyi kali ini , tapi kali ini ibuku.

Rita,,, kata ibuku dari seberang sana , kenapa kamu matikan Hpmu ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun