Mohon tunggu...
Rinta Nainggolan
Rinta Nainggolan Mohon Tunggu... Domestik Helper -

Lahir di indonesia merantau dan berjuang untuk kembali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Sekuat Cintaku

8 Mei 2016   01:01 Diperbarui: 8 Mei 2016   01:41 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kau tak pernah tau , kebesaran jiwaku mencintaimu , aku bertaruh dengan waktu yang selalu memacuku melebihi kecepatan jantungku ,,hingga sering aku merana olehnya. Engkau tidak pernah mengerti bagaimana aku harus melintasi sebuah jembatan yang begitu rapuh dan bertaruh nyawa di atasnya , agar aku bisa sampai kepadamu. Aku begitu rapi menyimpan perasaanku hingga kau hanya melihat tawa dan senyumku saja.

Suatu waktu dalam sepinya hati , aku menanak perasaanku dengan beribu bumbu - bumbu imajinasiku , agar aku terluput dari rasa lelah dan kesalku yang kerap tiba - tiba menghampiriku, Tapi kau hanya memandangku dengan pandangan yang tak dapat kuartikan , karena kau begitu jauh berubah. Sikapmu yang dulu tak lagi terlihat bahkan caramu memandang pun sudahlah beda .

Aku teringat suatu senja , tubuhku menggigil karena seharian aku tak sadar kalau sesuap nasi pun tak masuk ke dalam perutku , tapi aku tak berani lagi memintamu membelikan sebungkus nasi , karna kau datang dengan wajahmu yang begitu rupa. Terkadang aku bertanya dalam hatiku ,,, Apakah kau masih sayang padaku , ataukah kau anggap aku sekedar saja . Tetapi apapun yang menjadi jawabnya tetaplah aku mencintaimu.

Pernah sekali aku menghampirimu , ingin rebah di bahumu tapi kuurungkan niatku ,takut mampir di diriku , jangan - jangan kau akan menepiskanku , dan akhirnya aku pun mengambil tempat jauh dari sisimu , berharap kau mendekatiku, namun karna lelah aku tertidur di tempatku semula dan kau juga demikian. Aku bangun dan duduk di sisimu  dan kubelai kepalamu , tapi kau tak bergeming ,,tak tahan rasanya aku menahan tangisku sehingga aku beranjak keluar dari ruangan itu , menangis di kamar mandi dengan suara air kran yang kuat hingga tak kau dengar suaraku.Lama aku di sana ,tapi tak jua kau datang menjengukku . 

Teringat aku pertama kali bertemu denganmu , hiasan senyummu menyambutku begitu mesra , kau begitu baik dan pengertian ,,sungguh kau lelaki yang mampu membuatku melupakan torehan torehan luka, Sungguh aku sangat yakin kaulah lelaki itu , yang mampu membuatku berucap kembali ''I Love U'' dan itu pertama kalinya kuucapkan setelah lama bertaruh dalam kegagalan. Sesuatu yang sangat indah rasanya saat itu , kau memulai sesuatu yang baru dalam diriku.

Kepedulianmu ,caramu menyayang dan memanggilku , sungguh itulah mengubah hidupku dan percaya lagi kata - kata cinta. Tak ingin rasanya melupakan semua keindahan yang kau berikan padaku , sungguh kurasakan begitu kuatnya bahumu tempatku bersandar , begitu eratnya tanganmu menggenggamku , dan kau mengajariku melangkah.

Sungguh tak mampu aku menahan rasa , ketika aku dalam balada yang tiba - tiba tercipta , ketika senja di hari pertama di awal tahun , sesuatu yang tak kupahami mendekatiku , kau marah entah apa sebab , bahkan aku pun tak tau aku berbuat apa sehingga kau marah. Dunia cintaku berputar membuatku pusing , aku begitu takut dan gemetar , pertama kali kau begitu marah ,hanya menangis yang mampu aku lakukan , sebab tak ada tempat aku mengadu ,karena kita di rantau. Aku membisu memandang dalam kekosongan , saat itulah kurasakan dunia sedang runtuh dan menimbunku hidup hidup.

Bram panggilku perlahan, setelah marahnya berhenti , lalu ia menoleh kepadaku , tetapi aku tidak berani meneruskan kata - kataku.,, kembali aku membisu dan beranjak pergi ke kamar memandangi wajahku di cermin.

Kelihatannya Bram tau aku sedih , tetapi ia tak  perduli . braaakkk suara pintu dihempas ternyata Bram pergi meninggalkanku begitu saja , ternyata dia tidak merasa salah akan tindakannya.

Hampir setiap hari Bram datang dan marah marah padaku , bahkan tidak pernah lagi memanggilku Cyntia , ia berkata kasar , hei,,Kau,,, atau yang lainnya . Aku tak mau lagi cengeng ,hidup tak mungkin berubah begitu saja ,  apa pun tindakan Bram aku selalu hidangkan kopi dan sarapannya , dan selalu menyiapkan makan malamnya , walau pun  Bram tak pernah lagi menyentuh hidangan malamnya di rumah.

Hei,,,, panggil Bram , segera aku mendekatinya ,lalu ia melemparkan sepasang pakaian untuk kusetrika dan sepatunya untuk kusemir . tak kuperlihatkan rasa sedihku ,sampai kuselesaikan menyetrika dan menyemir sepatunya,lalu Bram pergi begitu saja setelah memakai baju dan minum kopinya , aku memandanginya sampai lewat tikungan .

Cyntia... Cyntia,,, seseorang memanggil namaku , seorang wanita teman Bram datang ke rumahku , aku kaget akan kedatangan wanita itu sebab aku tidak begitu kenal dengannya , tapi wanita itu begitu bebas bicara denganku terkadang aku hanya manggut manggut saja , karna aku tidak faham . 

Maaf ,,,tujuan anda kemari ngapain ya? tanyaku memotong ceritanya yang sedari tadi gak berhenti. Oh iya sampai lupa katanya,, kenalkan namaku Aruna temannya mas Bram , aku teman dekatnya dia di kantor ,maklum akukan orang kepercayaannya bosnya Bram.

Oh ya ? terus tujuan anda kemari hanya untuk itu saja atau ada tugas yang lain ? 

Hmmmm... Aruna terdiam ,,Gini mbak aku datang ke sini mau liat - liat rumah dan istrinya Bram gitu lho ,ternyata cantik juga...katanya . Aku jengkel campur marah ,kalau sudah lihat sekarang pergi dari sini kataku mengusir Anura .Ha ha ha,,, kau mengusirku Cyntia ? 

jawabannya membuatku muak , pergiiiii kataku sangat marah ,,Anura sepertinya terganggu dengan suaraku.

ok ,, ok ,, saya pergi ,,daaaa katanya lalu ia pergi.

Aku terduduk dengan dadaku seperti mau pecah kesal dan marah bercampur aduk ,, aku hanya bisa menagiss ,menahan perasaanku. Tiba - tiba mataku teruju ke tempat di mana Anura berdiri tadi , entah sengaja atau terjatuh aku tidak tau ,photo ukuran pasphoto bergambar love , aku memungutnya dan memandangi dengan cermat.Rasa seperti mau kiamat melihat Bram denga Anura berciuman bibir sangat mesra , dadaku ingin meledak dan aku pun menangis sejadi - jadinya , Photo itu belum lama . Seharian aku menangis dan aku pun tak lagi mengingat jamberapa .

Bram pulang seperti biasa ia tak perduli akan aku , dan aku pun diam dan berusaha menutupi kejadian tadi siang.Bram mandi dan menuju ruang komputernya ,tanpa bicara padaku. Aku lelah dan tertidur di sofa. demikianlah hari- hariku , kujalani dengan luka. 

Sudah lama Bram tidak menyentuhku lagi , bahkan sepertinya kami orang asing diam dalam satu rumah ,sehabis mandi kupandangi tubuhku ,,mungkin karena aku tidak lagi cantik dan modis , bahkan pakaian masa mudaku pu sudah jarang kupakai , berdandan pun sudah jarang apalagi Bram sudah tak pernah mengajakku ke pesta , nyaris aku tak pernah berdandan lagi.

Malam ini aku ingin merayakan ulang tahunku bersama Bram , kuharap ia mengingatnya,aku tak harap hadiah apa pun , kecuali ia mengingatnya.Aku pun membeli Tart kecil  dan lilin saja bersama syrup .

Aku pun berdandan dan memakai gaun kesukaannya ,kuperkirakan nanti jam 8 malam Bram udah pulang . Aku siap siap di hari specialku , kuhiasi meja kecil dengan dua kursi  karena aku tidak  mengundang siapa - siapa. Malam itu perasaanku tak karuan ,cemas dan takut,,berulang - ulang kuperhatikan jam ,tak kunjung Bram muncul bahkan teleponnya pun tidak bisa dihubungi . Tanpa sadar aku tertidur di kursi penantian entah berapa jam aku sudah tidur karena lelah , tiba - tiba kudengar klakson mobil di depan rumahku , kubuka gorden mengintip ke luar , aku lihat Aruna memapah Bram , lalu kubukakan pintu , mulutnya bau minuman ,bicaranya meracau ,hatiku hancur di hari Ulang tahunku . Aku menangis membasuh tubuh Bram , noda lipstik di dada dan bajunya memcabik cabik hatiku , kuganti pakaian Bram dan kutidurkan di ranjang , malam itu begitu jahat dan khianat , kubuang kue tart dan kukoyak baju yang kupakai ,, aku menangis sepanjang malam itu.

Malam itu menyadarkan aku , bahwa Bram tidak lagi mencintaiku , tapi aku masih mencintainya , dan aku tak bisa membiarkannya. Aku tidur di samping Bram sekali kali kupandangi wajahnya yang menyakiti aku , dan kubayangkan kemesraannya bersama Aruna , hatiku sangat sakit . Aku menyembunyikan semua kejadian malam itu , Bram pun tidak perduli hal itu. 

Sudah hampir setahun Bram tak juga berubah , ternyata hubungannya dengan Aruna sudah sangat jauh , mereka tak lagi menutupinya dengan teman -teman di kantornya.Aku kah yang bodoh pikirku , atau aku tak berhak atas cintaku? Ketika Bram pulang aku tanyakan semua tentang hubungannya dengan Aruna, Bram kaget atas pertanyaan ku , ternyata benar bahwa Bram menyangka aku tidak tau semuanya . Bram balik marah kepadaku dan Bram menamparku hingga aku terjatuh ,,,berulang kali ia memukuliku ,tapi aku tak melawan , Haatiku sakit dan aku sudah tak tahan entah setan apa yang ada di benakku , kuambil pisau roti nekat kugores kan di nadiku , darah mengalir mengejutkan Bram , lalu ia segera meraihku dan memelukku , Saat itu  kurasakan ada kedamaian yang pernah kudapat dari dulu ketika Bram melamarku.

Cyntia,,, Cyntia,,, kudengar suara Bram memanggilku dengan samar, tapi rasanya sangat nyaman walau pun mataku berkunang kunang. 

Ketika aku bangun aku ada di kamar warna putih , dengan tiang infus , Bram ada di sampingku tertidur . Bram ternyata ia semalaman menjagai aku.Kuelus kepalanya dan kunikmati kembali rasa yang dulu pernah ada.Bram terbangun dan memandangku , Cyntia kau uadah bangun tanyanya,,,

Aku menangis haru , Bram memelukku tanpa kata - kata ,ada rasa sesal di wajahnya...

Bram,,, '' i love u '' kataku mendahului , Bram memelukku lama ,  Cyntia '' I love you " kami berpelukan sangat lama tanpa kata - kata , rasa rinduku yang sudah lama kembali hangat .

Entah kapan Aruna ada di ruanganku , ia memandangi aku dan Bram ,,,Ia menangis ,lalu mendekat kepadaku,,,lalu menarik tanganku , Cyntia maafkan aku ,,, aku yang salah , selama ini aku berusaha memisahkanmu dari Bram , aku mencintainya , tapi cintamu lebih kuat dari semuanya ,,, maafkan aku Bram , aku telah menarik perhatianmu hingga kau membencinya ,, sayangi Cyntia ,cintailah dia ,,, jangan hiraukan aku .

Aruna pergi meninggalkan kami berdua ,, sampai jam makan Bram menyuapi aku , lalu ia permisi pulang ke rumah mengambil pakaianku untuk ganti.

Tiga hari aku di rumah sakit , sudah boleh pulang , Bram mempersiapkan segalanya untuk pulang . Sampaidi rumah aku merasakan suasana romantis menuju kamarku , aroma bunga semerbakmemenuhi ruanganku , hatiku seperti ingin terbang ,,,, entah setinggi apa , Bram menuntunku menuju kamar , ruangan itu ruangan pengantin yang sederhana , Bram memakaikan pakaian pengantinku yang dulu demikian juga Bram memakai pakaian pernikahan yang dulu , walau bedanya tanpa make up. Benar - benar seperti malam pertama , Bram menyentuh tubuhku dalam kemesraan yang lebih di malam pertama dulu. Sepertinya aku menikmati anggur yang penuh gairah , ruangan itu benar benar jadi saksi , aku menjadi pengantin kedua kali bersama Bram. Entah berapa lama kami bergumul dalam lautan cinta , akhirnya hari sudah menjelang pagi , akumemandangi ruangan itu dengan air mata keharuan. malam itu cintaku pulih .

Cintaku pun berbuah manis sembilan bulan berikutnya kami menjadi bapa dan ibu , kami dikarunia seorang putri kuberi nama Aroma,,, wajahnya cantik memberi kebahagiaan yang kedua padaku dan Bram.

Cinta tak sekuat cinta wanita lain membuatku bertahan , memperoleh kembali cintaku , walau deritaku tak mampu kuceritakan semua , tapi aku berjuang dengan cinta untuk cintaku. 

Hongkong 08 mei 2016

cerita ini hanya Fiksi belaka , jika ada kesamaan dengan yang lain itu hanya kebetulan

Cerita ini asli belum pernah dipublikasikan.

Penulis Rinta Nurhayati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun