Ajaran kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dapat diimplementasikan dalam kehidupan modern melalui tiga langkah utama:
1. Pengenalan Diri dan Refleksi Â
  Langkah pertama dalam kebatinan adalah mengenali diri sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan praktik refleksi mendalam, seperti meditasi atau evaluasi diri secara berkala. Misalnya, pejabat atau individu yang berada dalam posisi strategis dapat membuat daftar motivasi mereka dalam bekerja. Apakah mereka bekerja untuk melayani masyarakat atau hanya mengejar keuntungan pribadi? Dengan mengenali motivasi ini, seseorang dapat menyesuaikan perilakunya agar selaras dengan prinsip kebahagiaan sejati.
2. Menahan Hawa Nafsu dan Melatih Kejujuran
  Dalam praktik kebatinan, menahan hawa nafsu (ngempet) adalah kunci untuk menjaga integritas. Hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan profesional melalui transparansi, akuntabilitas, dan komitmen terhadap etika. Sebagai contoh, seseorang yang memimpin proyek harus membiasakan diri untuk memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
3. Â Membangun Sistem Pendidikan Nilai Â
  Implementasi kebatinan tidak hanya berlaku pada individu, tetapi juga dapat diterapkan secara kolektif melalui sistem pendidikan. Kurikulum yang memasukkan ajaran nilai-nilai seperti kejujuran, pengendalian diri, dan kebahagiaan sejati dapat membantu menciptakan generasi yang lebih sadar akan pentingnya integritas. Misalnya, program pendidikan antikorupsi dapat memadukan nilai-nilai kebatinan untuk membentuk pemimpin masa depan yang memiliki karakter kuat.
4. Transformasi Kepemimpinan Diri
  Salah satu aspek penting dalam kebatinan adalah memimpin diri sendiri. Dalam konteks modern, hal ini berarti memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang etis dan bertanggung jawab, meskipun berada di bawah tekanan. Transformasi diri dapat dilakukan dengan mempraktikkan kesadaran (mindfulness) dan konsistensi dalam menjalankan prinsip-prinsip moral.
"Mawas diri" berarti merenungkan diri sendiri, mengevaluasi tindakan dan pikiran kita. Konsep ini menjadi inti dari penerapan enam "SA". Dengan melakukan mawas diri, kita dapat:
- Mengenali kebutuhan sebenarnya: Kita akan lebih memahami apa yang benar-benar kita butuhkan dan menghindari keinginan yang berlebihan.
- Membuat keputusan yang tepat: Kita akan lebih bijaksana dalam memilih tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut.
- Menjadi pribadi yang lebih baik: Dengan terus memperbaiki diri, kita dapat mencapai tingkat kesadaran dan kebijaksanaan yang lebih tinggi.