Mohon tunggu...
Naily Syafithri
Naily Syafithri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sarjana Akuntansi

-Mahasiswa Sarjana Akuntansi -NIM 43223010046 -Fakultas Ekonomi dan Bisnis -Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB -Dosen : Apollo,Prof. Dr,,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2, Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   20:45 Diperbarui: 21 November 2024   22:30 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Menanamkan Kesadaran Diri: Ajaran kebatinan membantu individu memahami apa yang benar-benar penting dalam hidup. Ketika seseorang menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak berasal dari materi, ia akan lebih mampu menolak godaan korupsi.

2. Pengendalian Hawa Nafsu: Korupsi sering terjadi karena hawa nafsu yang tidak terkendali. Kebatinan mengajarkan pentingnya ngempet (menahan diri) sebagai cara untuk mencegah tindakan tercela.

3. Menguatkan Moralitas: Dengan memahami nilai-nilai kebatinan, individu akan memiliki fondasi moral yang kuat untuk tidak tergoda oleh korupsi, meskipun ada peluang.

Dalam kehidupan modern, ajaran ini juga sangat relevan. Sebagai contoh, pejabat publik atau pengusaha yang mempraktikkan prinsip kebatinan akan lebih sadar akan tanggung jawab sosialnya dan tidak hanya mengejar keuntungan pribadi.

Powerpoint Naily
Powerpoint Naily

Akibat Sifat Buruk: bahwa sifat-sifat buruk ini dapat membawa dampak negatif dalam kehidupan, seperti:

  • Raos tatu: Merasa sakit hati atau terluka.
  • Ciloko peduwung: Mengalami kesialan atau malapetaka yang berkelanjutan.
  • Sikap Tabah (Stoic Indonesia): Diagram menyarankan untuk memiliki sikap tabah atau stoic, yaitu mampu mengendalikan emosi dan pikiran, serta menerima keadaan apa adanya.
  • Manusia tanpa ciri: Konsep "manusia tanpa ciri" atau "Menungso tanpo tenger" merujuk pada seseorang yang bebas dari keterikatan pada hal-hal duniawi dan mampu berpikir jernih.
  • "Meruhi Gagasane Dewe": Artinya "mengetahui pikiran sendiri". Konsep ini menekankan pentingnya introspeksi diri untuk memahami pikiran dan perasaan sendiri.

Makna Filosofis

Secara filosofis, diagram ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengendalikan diri dan memiliki sifat-sifat positif. Ajaran Ki Ageng Suryomentaram menekankan bahwa sifat-sifat buruk dapat membawa penderitaan, sedangkan sikap tabah dan bijaksana akan membawa kedamaian batin.

Penerapan dalam Kehidupan

Ajaran dalam diagram ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

  • Introspeksi diri: Secara rutin melakukan evaluasi diri untuk mengenali sifat-sifat buruk yang mungkin dimiliki.
  • Berlatih kesabaran: Melatih diri untuk sabar dalam menghadapi berbagai situasi.
  • Menerima keadaan: Menerima kenyataan bahwa tidak semua hal sesuai dengan keinginan kita.
  • Berpikir positif: Membiasakan diri untuk berpikir positif dan melihat sisi baik dari setiap situasi.
  • Membantu sesama: Melakukan kebaikan kepada orang lain sebagai bentuk kepedulian.

How: Implementasi Kebatinan dalam Transformasi Diri dan Pencegahan Korupsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun