Mohon tunggu...
Nailul kamila BA
Nailul kamila BA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Hai penuntun masa depan, yuk buka jendela dunia melalui membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Efektivitas Pertanian Organik dalam Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca

26 Desember 2023   21:13 Diperbarui: 26 Desember 2023   21:24 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

3.Pertanian presisi, yaitu dengan penggunaan teknologi digital, pemetaan spasial, dan Analitik untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk, air, dan pestisida.

4.Agroforestri, yaitu Integrasi tanaman pohon dengan tanaman pertanian atau peternakan untuk Meningkatkan keanekaragaman hayati, menjaga kualitas tanah, dan menyediakan sumber Pendapatan tambahan.

5.Pertanian terpadu, dengan penggabungan berbagai kegiatan pertanian dan peternakan dalam satu Sistem terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

6.Pertanian vertikal, dengan mebudidaya tanaman dalam lingkungan tumpangsari menggunakan teknologi Seperti pencahayaan buatan dan hidroponik, yang memungkinkan produksi pangan di daerah Perkotaan dengan ruang terbatas

7.Pertanian organik, yaitu sistem pertanian yang menghindari penggunaan pupuk kimia dan pestisida sintetis, dengan fokus pada keberlanjutan dan kualitas produk organik.

Selain itu, inovasi seperti penggunaan dron dalam pemantauan tanaman, teknologi bio informatika untuk pemuliaan tanaman, dan pengembangan varietas unggul juga termasuk dalam praktik pertanian organik. Penerapan pendekatan dan inovasi ini dapat memberikan manfaat signifikan dalam hal produktivitas pertanian, efisiensi penggunaan sumber daya, keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa perlunya penurunan emisi gas rumah kaca, terutama di sektor pertanian. Sektor pertanian memainkan peran penting dalam membentuk ketahanan pangan dan ekonomi Indonesia, hal ini dapat dilakukan dengan penerapan pertanian organik yang lebih ramah lingkungan dibaanding dengan pertanian konversial. Selain itu, perkembangan pola hidup manusia yang cenderung bersifat konsumtif juga memiliki dampak yang signifikan pada penyumbangan emisi gas rumah kaca, oleh karena itu perlu adanya pembudayaan pangan mandiri melalui penerapan green wall.

Penerapan praktik pertanian organik di Indonesia dapat menjadi sarana yang signifikan dan berkelanjutan untuk mengatasi perubahan iklim. Setelah melakukan berbagai upaya menghadapi perubahan iklim dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, petani juga dapat memilih tanaman yang dapat bertahan di berbagai iklim, untuk mengantisipasi terjadinya perubahan iklim secara signifikan.

Namun, solusi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca tidak hanya terbatas pada pertanian organik. Upaya yang komprehensif dan terintegrasi lain juga dibutuhkan, termasuk pengurangan emisi di sektor lain seperti energi, transportasi, dan industri juga diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim secara efektif. Upaya tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab petani saja, melainkan adanya kolaborasi antara pemerintahan, masyarakat, dan instansi pendidikan untuk mendorong tercapainya target penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia. Dengan pendekatan holistik ini, diharapkan negara Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan dan ekonomi yang berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun