"Tenang Dit. Ada Allah yang menjaga kita. Percaya deh. Kata nenekku, kita harus jadi pemuda pemudi pemberani seperti Ali bin Abi Thalib, sahabat Rasulullah. Ayo kita cek gudang dulu!" ucap Risa dengan tenang.
Ketika mereka berjalan menuju gudang sekolah, terdengar suara Pak Broto memanggil. Pak Broto menanyakan mengapa mereka belum pulang. Mereka menceritakan apa yang sedang mereka lakukan kepada Pak Broto. Akhirnya beliau menemani para detektif cilik itu untuk memeriksa gudang sekolah. Pak Broto memimpin berjalan di depan.
Setelah sampai, mereka pun membuka pintu gudang sekolah. Gudang itu memang tidak pernah dikunci jadi siapa saja bisa masuk dengan leluasa. Mereka masuk ke dalam ruangan yang pengap dan berdebu itu. Ruangan itu kosong tak berpenghuni. Mereka juga menemukan hal aneh. Tampak bekas makanan berceceran di lantai gudang seperti bekas orang yang baru selesai makan. Tidak jauh, mereka juga menemukan matras yang sudah tidak terpakai tergeletak rapi seperti telah digunakan oleh orang untuk berbaring.
"Bukannya ini bantal punya anak Bu Narti? Kenapa bisa ada disini?" kata Nabil sambil mengangkat bantal hijau muda bergambar kodok itu.
"Jangan-jangan hantu kotak makan beneran ada!" ucap Arman mulai ngawur.
Mereka semakin curiga. Namun Pak Broto mengingatkan untuk segera pulang ke rumah. Penyelidikan akhirnya dihentikan dan mereka pulang ke rumah masing-masing. Mereka bertekad untuk melanjutkan penyelidikan keesokan harinya.
***
Esok hari pun tiba. Mereka berencana melanjutkan investigasi setelah pulang sekolah. Risa juga sudah berbicara dengan Pak Broto mengenai rencana mereka. Pak Broto pun mengijinkan asalkan mereka juga mengijinkan Pak Broto untuk ikut dalam tim investigasi.
"Maaf pak. Kami kelompok detektif cilik. Pak Broto kan sudah bukan cilik lagi. Masa mau jadi anggota kami juga?", gurau Risa kepada Pak Broto.
"Ya gakpapa dong mbak Risa. Cita-cita Pak Broto sewaktu kecil jadi detektif loh. Melihat kalian, bapak seperti melihat masa kecil bapak bersama teman-teman. Lagipula walaupun sudah tua, jiwa bapak masih muda, hahahaa" jawab Pak Broto.
Kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasanya. Pak Abdul, Guru Agama Islam menjelaskan tentang keteladanan sahabat Rasul. Kali ini, keteladanan sahabat Rasul yang dijelaskan yaitu kisah keteladanan Ali bin Abi Thalib.