Mohon tunggu...
Nailis Saadah
Nailis Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PGSD Universitas Islam Nahdlatul Ulama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Karakter Pancasila melalui Kegiatan Sekolah

6 Januari 2025   16:15 Diperbarui: 6 Januari 2025   16:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN

Negara Indonesia terdiri dari pulau, suku, bahasa daerah, agama, ras dan budaya atau adat istiadat yang berbeda-beda. Keberagaman inilah yang menjadi landasan Indonesia sebagai bangsa yang multikultural. Kekayaan yang dimiliki negara Indonesia akan diwariskan kepada generasi penerus bangsa untuk dilindungi, dilestarikan, dan dipelihara dengan baik. Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, suku, bahasa daerah, agama, ras dan budaya, masih bisa bersatu dalam satu dasar negara yaitu Pancasila. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam diri masyarakat Indonesia tetap bisa eksis secara bersama-sama dan berdampingan, sehingga lahirlah semboyan "Bhinneka Tunggal Ika", dengan makna yang berbeda-beda namun tetap sama.

Pancasila merupakan gagasan negara Indonesia dan pedoman kehidupan bangsa. Pancasila merupakan gagasan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip atau lima prinsip dasar, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Keberagaman, Demokrasi, dan Keadilan Sosial. Hal ini tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai landasan Pancasila dan sebagai pedoman hidup bernegara Indonesia. Sebagai landasan ideologi, Pancasila dijadikan pedoman dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia, yaitu pendidikan, politik, hukum, kemasyarakatan, ekonomi, dan budaya. Jadi, jika kita melihat nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, kita akan menemukan dan mengenali karakter yang berbeda-beda.

Pancasila mencerminkan seperangkat nilai yang menyatu dalam kehidupan politik masyarakat Indonesia, khususnya sistem nilai yang dijadikan acuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Segala gagasan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara disusun secara sistematis menjadi satu kesatuan yang utuh. Sebagai acuan kebenaran dalam menjelaskan nilai-nilai dasar Pancasila yaitu persatuan, persatuan dan kesatuan. Acuan ini digunakan karena kehidupan di Kerajaan Pancasila penuh vitalitas berdasarkan dialog, musyawarah dan mufakat.

PEMBAHASAN

Pendidikan berbasis karakter Pancasila di sekolah bertujuan untuk membentuk kepribadian siswa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah mempunyai peran strategis dalam mengembangkan dan membina kepribadian siswa, agar menjadi warga negara yang baik, bertanggung jawab, dan cinta tanah air. Landasan Pancasila adalah moralitas, etika, dan legalitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai dalam Pancasila

Nilai sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" menekankan pentingnya keimanan kepada Tuhan, menghargai keberagaman agama, dan kerukunan dalam kehidupan berbangsa. Nilai tersebut tercermin dalam berbagai kebijakan negara yang bertujuan untuk melindungi kebebasan beragama dan menciptakan kehidupan yang penuh toleransi.

Sila kedua "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia, keadilan, dan sikap saling menghargai. Nilai ini menjadi landasan bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat yang adil, beradab, dan sejahtera.

Sila ketiga "Persatuan Indonesia" mengajarkan pentingnya menjaga persatuan bangsa dalam konteks keberagaman. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman untuk mewujudkan Indonesia yang damai, kuat, dan harmonis.

Sila keempat "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan" menekankan hak kepemilikan rakyat yang dilaksanakan melalui prinsip demokrasi dan musyawarah untuk mufakat. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bijaksana, dan mengutamakan kepentingan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun