42
Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir
Ayat ini menceritakan bagaimana Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk membuat sebuah kapal yang besar, karena akan datang banjir bandang yang besar. Kemudian putranya Nabi Nuh enggan ikut Nabi Nuh untuk naik keatas kapal tersebut, dan ia mengajak anaknya untuk ikut naik ke atas kapal tersebut karena cinta dan sayangnya Nabi Nuh terhadap anaknya, akan tetapi anaknya enggan mengikutinya. Dan dalam ayat ini Nabi Nuh menggunakan kalimat untuk menunjukan betapa cinta dan sayangnya Nabi Nuh kepada puteranya tersebut.
Selain itu kalimat ini juga digunakan Nabi Ya'qub tatkala ia memanggil anaknya yusuf, yang terkisahkan dalam surat yusuf ayat 5,
5
Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
Ayat ini menceritakan tatkala Nabi Yusuf bercerita kepada ayahnya bahwasannya ia bermimipi melihat matahari, bulan dan 11 bintang sedang sujud kepadanya, kemudian Nabi Ya'qub berkata kepada Nabi yusuf untuk tidak menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya, karena dapat membahayakannya.
Pemanggilan Nabi Yusuf dengan mengguakan kalimat ini menunjukan betapa besar dan kasih sayangnya Nabi Ya'qub kepada puteranya ini. Telah diketahui bahwasannya rasa sayangnya Nabi Ya'qub kepada puteranya yusuf lebih besar daripada rasa sayangnya kepada puteranya yang lain. Ini tergambarkan dalam ayat 8 surat yusuf tersebut.
8
Dalam al-Quran penggunaan kalimat ini terulang sebanyak 6 kali, 3 kali dalam surat Luqman, dan masing-masing 1 kali dalam surat Hud, Yusuf serta surat al-Shafat.
Dalam surat al-Shafat menjelaskan tentang ceritanya Nabi Ibrahim tatkala diperintahkan untuk menyembelih puteranya sendiri.