Jadi Ajaran Islam dalam Al-Qur'an itu memberikan panduan yang jelas terkait pendidikan akhlak, pengaturan waktu
Solusi utama dalam kasus ini ada pada Orang tua dan pendidik yang perlu menanamkan nilai-nilai akhlak Islami dengan konsisten. Seperti melibatkan anak dalam kegiatan seperti membaca Al-Qur'an, belajar hadits, dan mengenal kisah nabi dapat membantu mereka memahami pentingnya perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Dan Bimbingan dan Pengawasan Digital yang dilakukan Orang tua untuk mengawasi aktivitas digital anak dan memastikan akses mereka hanya pada konten yang sesuai dengan menggunakan fitur kontrol orang tua pada perangkat., membatasi waktu penggunaan smartphone, misalnya maksimal 1-2 jam per hari dan memberikan alternatif hiburan yang lebih sehat seperti buku cerita Islami, bermain di luar rumah, atau aktivitas kreatif. Orang tua perlu menerapkan disiplin yang konsisten tanpa kekerasan. Misalnya, memberikan konsekuensi logis atas perilaku buruk (tidak diperbolehkan menggunakan smartphone selama satu hari) dan penghargaan atas perilaku baik.
Kesimpulan dari kasus Robi menunjukkan dampak negatif dari ketergantungan pada smartphone dan konten digital yang tidak terkontrol. Untuk mengatasinya, diperlukan upaya terintegrasi antara pendidikan agama, bimbingan digital, dan pola pengasuhan yang baik. Pendidikan berbasis ajaran Islam, seperti yang tertuang dalam Surah Luqman dan Surah Al-Isra', memberikan panduan penting untuk mendidik anak dengan nilai-nilai akhlak dan moral. Orang tua, dengan peran sentral mereka, harus menjadi teladan, mengatur penggunaan teknologi, dan mendorong anak untuk fokus pada aktivitas yang membangun karakter baik. Dengan pendekatan ini, anak-anak dapat berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab, sopan, dan berakhlak mulia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H