Mohon tunggu...
Nailatus Sadiyah
Nailatus Sadiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

be happy

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengaji Semasa Kecil

20 Mei 2022   18:58 Diperbarui: 20 Mei 2022   19:35 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kegiatan nya seperti menari, tartil, menyanyi, pengajian dan masih banyak lagi. Dan pada saat saya sudah lulus SD teman saya satu persatu mulai berhenti ngaji karena kebanyakan melanjutkan ke pondok, dan tinggal hanya beberapa teman saja. 

Saat itu saya sangat sedih tapi mau gimana lagi mungkin itu sudah keputusan terbaik bagi mereka. Setelah beranjak ke kelas 8 SMP saya memutuskan berhenti ngaji karena setiap hari pulang sekolah pukul 15.00 dan saya belum sempat qatam al-quran. Pada saat saya izin untuk berhenti ngaji, ustadz berkata agar melanjutkan ngajinya dirumah.

Pada saat lebaran kemarin saya sowan ke rumah beliau, dan beliau sangat kaget dengan saya karena saya sangat tinggi. Saat sowan kemarin beliau bercerita bahwa saya dulu itu kata nya saya paling pendek diantara teman-teman saya,  gundek (tidak memiliki leher) dan nangisan (setiap tidak bisa ngaji pasti nanggis). 

Dari cerita itu beliau kaget karena sekarang saya paling tinggi diantara teman-teman saya. Beliau juga bercerita bahwa saya dulu sangat susah untuk mengingat huruf-huruf hijaiyah. 

Katanya saya dulu sangat pendiam sekali, setiap ustadz menjelaskan suatu hal saya selalu menyimak beliau akan tetapi saat saya ditanyai ustadz, apa yang beliau jelaskan saya tidak bisa menjawabnya dan ustadz selalu bilang "kamu ini menyimak aja gak dimasukin ke otak" berbicaranya sambil bercanda. Dan pada saat saya sowan kemarin ditanya :

"kuliah opo kerjo nduk?" (kuliah apa kerja nak?)

"kuliah ustadz"

"kuliah ndk endi nduk?" (kuliah dimana nak?)

"di uin ustadz"

"loo mba luluk dosen di uin nduk, dosen kimia" (mba luluk dosen di uin nak, dosen kimia) [mba luluk merupakan anak ke 2 ustadz].

"loo iya ta ustadz, saya belum pernah kuliah offline ustadz,  jadi tidak tau kalau mba luluk dosen disana"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun