Pernahkah kalian berpikir bagaimana proses manusia mampu menggunakan bahasa untuk keberlanjutan hidup? Mungkin kita bertanya-tanya bagaimana kita mengelola ataupun memahami bahasa yang diucapkan oleh lawan bicara. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling ampuh dan mudah dalam kehidupan. Organ manusia yang paling berperan dalam proses penggunaan bahasa adalah otak.
Bagaimana struktur otak dan fungsinya?
Otak adalah salah satu area yang sangat penting untuk berkontribusi penguasaan, proses pemahaman, dan penggunaan bahasa dalam sehari-hari. Organ yang memiliki berat sekitar 1 hingga 1,5 kilogram dengan berat 1330 gram dan kira-kira 100 miliar neuron ini secara umum menyerupai kacang dengan 2 bagian yang digabungkan.
 Struktur atau sistem otak dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu otak besar (sereberum), otak kecil (serebelum), dan batang otak. Bagian otak yang berkontribusi besar dalam proses kognitif terutama bahasa terletak pada bagian otak besar terutama pada korteks serebral.Â
Setengah bagian dari otak itu disebut sebuah hemisfer, ada hemisfer kiri dan kanan. Setiap hemisfir mempunyai lobe-lobe dengan berbagai fungsi, juga terdapat korpus kalosum untuk menghubungkan hemisfir kanan dengan kiri. Â
Hemisfir memiliki peran umum seperti penglihatan, pendengaran, dan pengontrol tubuh, di sisi  lain memiliki fungsi lain yang sangat khusus. Ketika anak berumur 12 tahun terdapat pembagian fungi yaitu literasi, hemisfir kiri mengelola ihawal bahasa sedangkan hemisfir kanan mengatur penggunaan bahasa.Â
Secara keseluruhan dalam pengelolaan kebahasan, hemisfir kiri memiliki peran paling penting pada kebahasaan berbeda dengan hemisfir kanan yang tidak seintensif dari hemsifir kiri, tetapi memiliki peran yang penting pula. Jika hemisfer kanan terganggu, maka manusia akan mengalami kesulitan untuk mendeteksi kalimat ambigu dan kesulitan memahami sarkasme.
Bukti keajaiban peran otak dalam kebahasaan
Keajaiban otak dalam kemampuan mengolah bahasa ini dapat terbukti pada beberapa teori salah satunya teori literalisasi. Teori menjelaskan belahan korteks dominan atau hemisfer kiri memiliki peran yang sangat penting dalam pemahaman bahasa alamiah. Artinya, terdapat pembagian kerja di area otak serebrum manusia berdasarkan teori Wernicke dan Broca. Telah dilakukan 6 eksperimen yang mendukung teori literasi ini salah satunya tes grafik. Kegiatan tes ini bertujuan untuk mengetahui aliran listrik yang ada pada otak ketika seseorang sedang berbincang, dan dari teori tersebut dapat membuktikan kembali hemisfer kiri mendominasi untuk bahasa sedangkan hemisfer kanan untuk fungsi lain selain bahasa.
Piere Paul Broka yang merupakan tokoh patologi serta neurosurgcon. Beliau merupakan tokoh pertama yang menemukan hubungan antara otak dengan bahasa, ia menerukan daerah yang ada pada lapisan kulit otak yang berkontribusi dalam produksi ucapan dan daerah atau area tersebut diberi nama daerah Broca.Â
Daerah ini terletak di dekat daerah motor korteks yang mana mengontrol gerakan alat-alat ucap seperti bibir, lidah, pita suara, dan sejenisnya.Â
Telah dilakukan 6 eksperimen yang mendukung teori literasi ini salah satunya tes grafik. Kegiatan tes ini bertujuan untuk mengetahui aliran listrik yang ada pada otak ketika seseorang sedang berbincang, dan dari teori tersebut dapat membuktikan kembali hemisfer kiri mendominasi untuk bahasa sedangkan hemisfer kanan untuk fungsi lain selain bahasa.
Di tahun 1861, Broca melakukan penelitian kemampuan bahasa para pasien dengan diagnosa himiflegia pada bagian kanan otak dengan autopsi. Setelah dilakukan autopsi ditemukan retakan syaraf otak di bagian belakang lobus depan kiri, hal ini membuktikan afasia berkaitan dengan keretakan otak bagian kiri untuk memproduksi bahasa. Sebelum meninggal, pasien sudah kesulitan dalam berbicara namun memahami apa yang dikatakan orang lain.
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah, otak merupakan bagian yang kompleks tidak hanya berperan dalam mengatur sistem kerja tubuh dan berpikir. Otak juga memiliki keran dalam pengelolaan bahasa yang terletak pada bagian otak besar terutama pada korteks serebral, bagian yang mendominasi adalah hemisfir kiri.Â
Walaupun hemisfir kiri paling mendominasi, tetapi hemisfir kanan tetap memiliki peran dalam pengelolaan bahasa terutama memahami sebuah kalimat yang bersifat ambigu atau sarkasme.
penulis : Naila Syifa Nur Zahidah (245120307111061) Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
Refrensi :Â
Sarifuddin, M. (2023). Kompleksitas Otak Manusia Serta Peranannya Terhadap Kemampuan Berbahasa. Journal Transformation of Mandalika, 4(2), 182-200.
Andini, S. H., Novitasari, N., & Noviyanti, S. (2023). Hubungan Otak Dengan Kemampuan Berbahasa Manusia. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(5), 11134-11143.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H